Evelyn telah diistirahatkan di kamar yang sama dengan Dilara. Druf dan keempat vampir lainnya menuju aula rapat. Dilara yang melihat keberadaan Druf tersenyum senang. Entah seberapa besar kerinduannya. Melihatnya saja ia merasa tenang. Namun di sisi lain ia sedih karena Druf dayang tidak sendiri. Seorang gadis bersamanya. Ya gadis yang tengah tak sadarkan diri di kamarnya.
Di aula suasana sedang tegang. Druf menunggu cerita Daesuke.
Sementara Frans, Brian dan William harap-harap cemas.
“Sekarang, tak ada waktu lagi mengulur-ngulur waktu. Jadi, bicara yang sebenarnya.” Ucap Druf berdiri di depan kursi kebesarannya.
“Perkenalkan dulu tuan. Saya ksatria pedang, Daisuke.” Ia merunduk. Memberi hormat khas negara Jepang.
Frans mengernyit. Bukankah ia ksatria pembasmi vampir. Kenapa dia malah berubah jadi vampir. Frans memerhatikan segala tindak tanduknya dengan seksama. Sedangkan Druf mengangkat tangannya kemudian duduk.