Zalfa sudah selesai mengemas semua barang-barangnya, yang akan dibawa ke luar negeri. Baru saja dia merebahkan badannya di atas kasur. Kini dia harus bangun lagi karena suara adiknya yang memanggil-manggil namanya dengan sangat keras.
"Kakak makan ayo!" Teriak sang adik dari luar kamar. Memang sengaja kemas saat mamahnya keluar dari kamar mandi langsung mengunci pintu karena niat awalnya ingin istirahat.
Dengan amat sangat terpaksa, siapa bangun lalu keluar dari kamar. Adiknya belum pergi ke mana pun. Benar-benar menunggu sang kakak keluar dari kamarnya lalu mereka pergi ke ruang makan bersama.
"Temanmu jadi menginap?"
"Kenapa memangnya?" Tanya sang adik yang merasa heran. Untuk apa Kakaknya bertanya soal temannya itu. Saya langsung curiga.
"Cuma nanya, biasa aja kali ekpresinya."
Zalfa lebih dulu kesal, dengan sikap sang adik. Atau mungkin karena efek lelah, dia jadi lebih sensitif.