Delvis sampai di depan ruang ICU. Ternyata papahnya tidak ada di depan ruangan. Dia juga melihat ke arah dalam. Figo juga sudah tidak ada di dalam. Delvis kemudian mencari perawat, dia menanyakan di mana ruangan Figo di operasi. Papahnya mungkin lupa, ketika dia meminta untuk dikabari jika Figo sudah berpindah ke tempat operasi.
Setelah mencari tahu, Delvis akhirnya bertemu dengan Papahnya. Lelaki paruh baya itu, sedang menunduk, sepertinya sedang harap-harap cemas. Terlihat diam, tapi siapapun akan tahu bahwa pria paruh baya itu sedang gelisah.
"Pah," ujar Delvis. Saat dia sudah ada di dekat papahnya. Dia mencoba tetap tenang, melihat papahnya menautkan alis, membuat Delvis sadar, dia harus bisa menguasai keadaan.
"Kamu sudah makannya?" tanyanya berbasa-basi. Masih bisa menampilkan senyum tipis, padahal sudah sangat jelas, bahwa sebagai seorang bapak. Ia merasa sangat kesakitan.
"Sudah Pah, kenapa tidak mengabari?" tanya Delvis.