下載應用程式
92.92% Swords Of Resistance: Endless War [Indonesia] / Chapter 92: Bab 92, Infiltrasi

章節 92: Bab 92, Infiltrasi

Dua puluh orang Tentara dengan ban berwarna hijau di tangan kanan mereka berjalan memasuki sebuah komplek pertanian dan peternakan yang tak berpenghuni yang terletak di dekat perbatasan Prussia-Polandia. Suasana komplek tersebut begitu sunyi, dengan tanaman gandum, dan jagung yang tumbuh tinggi. Mereka mengenakan seragam militer yang dipadukan dengan ornamen rerumputan dan dilengkapi senapan serbu tipe M-16, armor yang tebal, dan night vision yang membantu penglihatan mereka di malam hari.

"Sepertinya tempat ini sudah ditinggalkan," kata Kazimír Skalický yang merupakan seorang Tentara Bayaran dari Slovakia.

"Pemilik tempat ini sudah meninggal dan anak-anaknya tidak mau meneruskannya. Sehingga kita bisa menggunakan tempat ini sebagai pos sementara," kata Mateusz Jaworowski. "Apalagi banyak jagung yang sudah matang dan beberapa ekor ayam liar, serta sumber air yang cukup. Tempat ini merupakan pertahanan yang baik untuk menginfiltrasi Prussia."

"Tapi kita ke sini bukan untuk makan-makan," tegas Florian Wirkus.

"Kami paham, Kapten," balas Mateusz.

Dari jarak satu kilometer, lima orang Tentara berpakaian serba hitam tengah mengamati mereka dari kejauhan. Mereka berlima adalah Tentara Bayaran dari Burgmann Groups, yaitu Tim Transylvania Hunger yang dipimpin oleh Pangeran Antonia Colville Wilhelm Viktor Ferdinand von Hohenzollern-Sigmaringen.

"Sepertinya kita memiliki mangsa yang bagus malam ini," kata Antonia kepada ketiga rekannya.

"Mereka hanya mengenakan ban berwarna hijau pada tangan kanan mereka. Tidak ada tanda ataupun logo lain," kata Matthias yang berdiri di sebuah pohon.

Matthias adalah seorang dhampir. Selain memiliki kemampuan pendengaran dan penciuman yang tajam. Sebagai seorang manusia setengah vampir, Matthias juga memiliki kemampuan penglihatan yang hebat, dan bagus, di mana dia bisa melihat dengan jelas sebuah objek dari jarak satu kilometer.

"Apakah mereka sama-sama Tentara Bayaran seperti kita?" tanya seorang lelaki Bugis bernama Suryadin Laoddang.

"Entahlah," balas Matthias. "Yang penting kita beri kejutan kepada mereka agar mereka bisa istirahat dengan tenang."

"Jujur saja. Aku sulit membedakan Matthias ketika dia sedang serius atau bercanda," kata Zygmunt Tokarz sedikit terkekeh.

"Aku melakukannya secara bersamaan," balas Matthias dingin.

"Dan hanya Matthias yang bisa," kata KKK alias Konstantin Kay Kalkbrenner.

"Mereka bergerak menyebar menjadi lima tim dan masing-masing tim berisi empat orang," kata Matthias dari atas pohon.

"Ayo, kita bergerak," ajak Antonia kepada keempat rekannya.

Antonia, KKK, Suryadin, dan Zygmunt segera bergerak menuju ke beberapa pohon yang tinggi. Mereka lalu menaiki pohon tersebut dan berdiri sambil membidik musuh-musuh mereka dari jarak jauh.

Sementara Matthias turun dari pohonnya dan menarik pedangnya.

"Saatnya kita memotong manusia," kata Matthias dengan senyuman jahat menghiasi wajahnya.

Tubuh Matthias perlahan menghilang dan dia bergerak menuju ke arah musuh-musuhnya.

Antonia, KKK, Suryadin, dan Zygmunt masih dalam posisi mereka. Mereka masih menunggu musuh bergerak agar bisa sampai di jarak tembak dari posisinya.

Antonia sudah tahu bahwa Tentara Polandia akan memasuki wilayah Prussia. Maka dari itu, Antonia memberikan sebuah tanda pada beberapa titik yang merupakan jarak jangkauan dari senapan sniper yang mereka gunakan. Kalau di tengah ladang jagung dan gandum, Antonia beri tanda dengan memasang sebuah boneka tongkat setinggi enam meter yang ujungnya dipasang bendera berwarna putih. Sedangkan kalau di jalanan, dipasang batu bata berwarna merah.

Para Tentara Polandia berjalan dengan santainya seolah-olah mereka merasa dengan mudahnya memasuki wilayah Prussia. Mereka tidak sadar bahwa mereka dalam pengawasan para Kontraktor Burgmann Groups. Hanya masalah jarak dan waktu para Kontraktor dari Burgmann Groups akan mencabut nyawa mereka.

Para Kontraktor dari Burgmann Groups tengah bersabar menunggu kedatangan mangsa mereka. Mereka mengatur pernafasan mereka agar mereka bisa berpikir dengan tenang dan membunuh para mangsa mereka dengan sangat baik.

Para Tentara Polandia terlihat bingung ketika mereka melihat tiang setinggi enam meter dengan bendera berwarna putih yang ada di ujungnya yang ada di ladang yang tengah mereka lalui. Para Tentara yang melewati ladang merasa percaya diri karena mereka meyakini bahwa Prussia telah menyerah. Mereka tidak begitu menyadari akan kehadiran beberapa bata.

Para Tentara yang ada di ladang berjalan sambil tertawa.

"Sungguh konyol sekali mereka memasang-" kalimat yang diucapkan Sebastian Rajmund Czaplicki terpotong ketika sebuah peluru menembus kepalanya dan dia langsung tewas seketika.

"Rajmund!" teriak Gabriel Wielgus yang langsung memeluk jasad rekannya yang telah tiada.

Kedua rekannya segera berada di posisi siaga sambil mengarahkan senapannya. Mereka menembak asal-asalan ke arah barat laut.

Peluru yang ditembakkan oleh Suryadin menembus leher Gabriel Wielgus, sehingga dia terbatuk-batuk mengeluarkan darah, dan kejang-kejang, sebelum akhirnya dia mati. Kedua Tentara Polandia itu maju sambil menembaki ke arah barat laut.

"Keluarlah kalian para pengecut!" teriak Casper Lindenlaub, sebelum akhirnya Casper Lindenlaub dan rekannya mati tertembus peluru dalam satu tembakan yang menjatuhkan dua orang.

"Menjatuhkan dua orang dalam satu tembakan," kata Suryadin.

Walaupun tidak melakukan headshot, Antonia telah membuat keempat musuhnya mati tersiksa. Di mana, keempat mangsanya ditembak pada posisi leher mereka, sehingga mereka terjatuh dengan nafas yang terenga-engah, dan terbatuk-batuk mengeluarkan darah.

KKK dan Zygmunt telah membunuh mangsa mereka juga. Walaupun jasad musuh-musuhnya telah berjatuhan, KKK msih menembakinya, terutama bagian kepala. Benar saja, mereka masih hidup walaupun terlihat sedang pura-pura mati.

Para Tentara yang tengah jalan di jalan setapak begitu terkejut ketika Matthias muncul secara tiba-tiba dari belakang dan langsung menggigit leher Kapten Florian hingga memotong tenggorokannya. Para Tentara Polandia langsung menembaki Matthias yang secara tiba-tiba kembali menghilang.

Matthias muncul kembali secara tiba-tiba dan langsung menggorok leher Thomas Kestenbaum.

Kini hanya tersisa dua orang Tentara Polandia. Mereka berusaha tetap tenang dan hati-hati dalam bertindak dan menembak secara acak ke beberapa titik.

Mereka berdua langsung tewas, ketika Matthias muncul secara tiba-tiba, dan langsung menembakkan kilatan petir.

Satu jam setelah pertempuran. Seluruh mayat Tentara Polandia dikumpulkan di rumah milik almarhum Stefan Heinig. Suryadin telah mengumpulkan kedua puluh kartu identitas dan paspor mereka. 

Antonia, KK, Matthias, dan Zygmunt tengah memotong leher dari kedelapan belas musuhnya. 

Setelah selesai memisahkan jasad dan kepala para Tentara Polandia. Matthias segera membakar jasad dan kepala Tentara Polandia yang telah dipisahkan.

Hujan badai muncul secara tiba-tiba sesuai dengan prediksi dari Matthias. Melihat kesempatan itu, Tim Transylvanian Hunger segera memasuki wilayah Polandia untuk membunuh target mereka yang ada di wilayah Galicia Barat.

.

.

"Polandia cukup berani untuk memulai infiltrasi dan perang," kata Brigadir Jenderal Vladimir Frederick Albert Ludwig Romanovich von Hohenzollern, Pemimpin dari PMC Burgmann Groups. "Untungnya saja Zygmunt cukup mengenal tempat itu. Sehingga Tim Transylvanian Hunger berhasil membersihkan para penyusup tanpa sisa."

Brigadir Jenderal Vladimir menutup layar PC tablet miliknya, setelah dia membaca laporan yang dikirimkan oleh Antonia. Sang Brigadir Jenderal menatap ke arah langit cerah dengan sinar mentari yang baru terbit.

"Kalian adalah peluru yang melesat di dalam bayangan," gumam adik dari Stadtholder Nikolaus sambil menuangkan air panas pada secangkir gelas yang sudah terisi bubuk kopi.

Setelah selesai bersantai di rumahnya, Brigadir Jenderal Vladimir tengah bertamu ke Kantor Kementerian Pertahanan yang terletak di Kots Potsdam untuk bertemu dengan Menteri Pertahanan Florian Ludwig Hagelstein.

"Kontraktor kami telah membersihkan infiltrasi di Desa Zwola Poduchowna. Dari dua puluh orang musuh. Lima orang dari Polandia, tiga orang Slovakia, satu orang Belgia, satu orang Kroasia, satu orang Hessia, empat orang Ceko, dua orang Hungaria, dan tiga orang Perancis," ungkap Brigadir Jenderal Vladimir selaku Pemimpin dari Burgmann Groups.

"Kerja bagus, Vladi," puji Menteri Pertahanan Flroian Ludwig.

"Mereka sedang menjalankan misi di Desa Podlodów," ungkap Brigadir Jenderal Vladimir.

"Aku harap mereka bisa melakukannya dengan baik," balas Menteri Pertahanan Florian Ludwig.

"Mereka pasti akan melakukan yang terbaik," balas Brigadir Jenderal Vladimir.

Sembilan jam telah mereka lalui, berjalan kaki dari Desa Zwola Poduchowna menuju ke Desa Podlodów. Empat puluh satu kilometer telah mereka tempuh berjalan kaki menembus kegelapan malam dan bergerak melewati semak-semak.

Podlodów merupakan Desa yang kecil yang terletak di wilayah barat Galicia. Tidak ada yang istimewa dan penting dari Desa kecil tersebut. Akan tetapi, bagi Tentara Bayaran seperti Antonia dan kawan-kawannya. Ada misi yang harus mereka selesaikan di sana.

Mereka berlima memasuki kawasan hutan yang begitu lebat dengan pohon-pohon yang menjulang tinggi. Merasakan adanya kekuatan dahsyat yang muncul secara tiba-tiba. Matthias segera berteriak, "Gunakan benda tajam! Akan ada zombie bermunculan dari bawah."

Matthias, Antonia, Zygmunt, dan KKK segera menarik pedang mereka. Sementara Suryadin menarik sepasang badik lagecong yang dia bawa.

"Kelemahan mereka adalah kepalanya. Ingat, serang tempurung otaknya agar bisa mengalahkan mereka."

Beberapa zombie bermunculan dari dalam tanah. Mereka mengenakan seragam tentara dan berjalan perlahan menuju ke arah Tim Transylvanian Hunger.

Mereka berlima bergerak menghampiri beberapa zombie yang muncul dari bawah tanah. Senjata mereka menebas tempurung otak para zombie hingga isi otaknya yang busuk dan berwarna gelap jatuh tercecer. Walaupun para zombie terlihat lemah, tetapi mereka tidak bisa diremehkan karena berjumlah sekitar tiga puluh zombie.

Tiga puluh menit pertarungan yang menegangkan dan seluruh zombie telah dikalahkan.

"Aku kira kalau kita digigit oleh zombie, maka kita akan berubah menjadi zombie," kata Suryadin.

"Sepertinya kamu kebanyakan nonton film! Padahal kalau orang digigit zombie itu akan langsung dimakan olehnya. Jadi, kalian harus hidup agar tubuh kita tetap utuh, dan tidak menjadi menu makan malam mereka!" tegas Matthias.

Antonia berjalan di depan dengan diikuti oleh keempat rekannya. Mereka berlima tiba di pinggiran sebuah villa yang luas yang terletak di dalam hutan dan dikelilingi oleh pagar.

"Aku merasakan sebuah kekuatan besar di sini," kata Matthias menunjuk sebuah bangunan berwarna putih di komplek villa tersebut.

"Yang penting kita harus hati-hati dan yakin serta jangan pernah ragu," balas Antonia.

Mereka berlima memasuki komplek villa tersebut dan berjalan dengan hati-hati. Mereka bergerak dalam posisi formasi lima sudut bintang menuju ke pintu bangunan berwarna putih. KKK mengambil sebuah kawat dan mengutak-atik pintu tempat tersebut sehingga bisa terbuka dan mereka pun memasukinya.

Lampu ruangan menyala secara tiba-tiba dan memperlihatkan sepuluh makhluk humanoid dengan sepasang tangan yang ditanam pedang.

"Serang mereka," kata seorang Professor yang berada dilantai dua.

Humanoid pedang itu segera aktif. Tim Transylvanian Hunger dengan reflek melempar beberapa jenis granat api ke arah gerombolan manusia pedang. Ledakan beruntun terjadi dan menghancurkan bangunan tersebut serta membunuh sebagian besar manusia pedang.

Beberapa manusia pedang berjalan keluar dan mereka langsung disambut dengan berondongan peluru kelima Kontraktor dari Burgmann Groups.

Setelah membersihkan para manusia pedang yang cukup kuat, kelima orang itu berjalan menuju ke sebuah tempat. Baru melangkah lima langkah, sebuah ledakan cukup yang dahsyat menghancurkan bangunan tersebut sehingga kelima Tentara Bayaran itu ikut terpental.

Di lokasi ledakan, muncullah sosok monster berbentuk mengerikan.

Matthias segera bangun, mengingat hanya dia yang masih bertahan. Sementara keempat rekannya telah pingsan. Monster itu bergerak dengan cepat ke arah Matthias.

Melihat adanya ancaman besar, Matthias segera bangkit, dan menembakkan kilatan petir berwarna hitam untuk melempuhkan musuhnya. Monster itu terlihat sangat mengerikan. Bentuknya seperti laba-laba dengan dua capit kepiting dan ekor panjang dengan ujung gergaji mesin berbentuk bundar.

Matthias segera berlari keluar ke arah timur laut dan mengacungkan jari tengah ke arah monster tersebut. Monster itu mengejar Matthias dan menghancurkan apa saja yang ada di hadapan dan sekitarnya.

Matthias menembaki kepala monster tersebut.

"Matilah kau, keparat!"

Matthias langsung menghindar ketika sepasang ekor berujung gergaji bundar itu menyerangnya. Matthias masih terus menembaki kepala monster tersebut. Mereka berdua sedang bermain kejar-kejaran, hanya saja Matthias berlari sambil menembaki monster tersebut.

"Kalau begitu, sepertinya aku harus menyerangnya dari dekat," gumam Matthias.

Matthias segera berlari menuju bagian bawah monster tersebut. Dia menarik pedangnya yang dialiri oleh elemen petir bertenaga besar dan menusukkannya ke perut monster itu. Tubuh monster itu langsung hancur setelah ditusuk oleh pedang yang dialiri kekuatan listrik.

Matthias terlihat begitu senang setelah menuntaskan misinya. Dia berjalan perlahan menuju ke arah keempat rekannya yang sedang saling mengobati satu sama lain.

"Kerja bagus, Matthias, puji keempat rekannya secara bersamaan."

Setelah membunuh Profesor, Tim Transylvanian Hunger segera bergerak menuju ke sebuah jalan, di mana sebuah mobil van tengah menunggu mereka. Mereka segera memasuki mobil van tersebut.

"Kerja bagus," kata sang Supir yang merupakan agen Stasi.

Mobil itu segera pergi menembus gelapnya malam musim gugur.


next chapter
Load failed, please RETRY

每周推薦票狀態

Rank -- 推薦票 榜單
Stone -- 推薦票

批量訂閱

目錄

顯示選項

背景

EoMt的

大小

章評

寫檢討 閱讀狀態: C92
無法發佈。請再試一次
  • 寫作品質
  • 更新的穩定性
  • 故事發展
  • 人物形象設計
  • 世界背景

總分 0.0

評論發佈成功! 閱讀更多評論
用推薦票投票
Rank NO.-- 推薦票榜
Stone -- 推薦票
舉報不當內容
錯誤提示

舉報暴力內容

段落註釋

登錄