"Ah begitu ...." Lucifer manggut-manggut setelah Yena memperkenalkan berbagai merek mobil lewat gawainya.
"Jadi kamu mau beli yang mana?"
Lucifer mengerutkan kening.
"Semuanya bagus. Beli semuanya saja."
"Apa?" Yena melebarkan pupil.
"Iya. Kalau ibu akan suka jika aku punya satu mobil, mungkin dia akan langsung meminta cucu kalau aku punya banyak mobil," ujar Lucifer.
Yena menoyor bahunya.
"Logika dari mana itu? Meski kamu punya banyak uang tapi jangan jadi orang yang terlalu kaya. Bukannya tambah suka, ibu malah akan melarang kita bersama."
"Kenapa begitu? Tidak masuk akal."
"Karena kita tidak boleh memaksakan diri menggapai orang yang jauh di atas kita, begitu kata ibu. Kalau kamu menampakkan diri sebagai orang kaya, ibu pasti berkata 'Yena, jangan lihat ke atas. Berceminlah, kita ini miskin, tidak mungkin lelaki sekaya dia tulus mencintaimu!'. Kira-kira begitulah." Yena menirukan suara ibunya kemudian berdecak-decak.