Budayakan Vote & Comment
Sorry For Typo
290220
Pukul 10.15am jungkook masih bergulung diatas ranjang, aktor tampan itu tak lagi menemukan jati dirinya, sudah hampir 2 minggu jungkook hanya menghabiskan waktu di dalam rumah lebih tepatnya di kamar.
Yoongi sudah berusaha melakukan semampunya untuk membujuk jungkook tapi apa daya sang suami selalu menyerukan nama jimin hingga akhirnya Yoongi menyerah dan menghubungi eomma mertuanya.
Pagi ini eomma jungkook sudah berada di kediaman anaknya, setelah mendapatkan panggilan dari Yoongi, sang eomma dengan sigap berkemas untuk segera menemui anak tunggalnya yg saat ini terbaring lemah.
Eomma jungkook melihat keadaan anaknya yg menyedihkan, nenek jungmin tersebut merasakan kepedihan seperti yg dialami anak tunggalnya yg memalukan itu.
Splaashh...
Jungkook terbangun dari tidurnya karena kaget di guyur menggunakan air, yah eommanya menyiram jungkook menggunakan seember air agar putra tunggalnya itu segera sadar.
Eomma jungkook melakukan hal tersebut karena sudah di panggil berkali-kali pun jungkook tak bergeming dari gumamannya hingga akhirnya sang eomma habis kesabaran.
"Eomma"
"Sudah bangun tuan muda??"
"Kenapa eomma disini?"
"Seharusnya aku yg bertanya, apa yg kau lakukan sekarang??"
Jungkook menunduk dalam, saat ini eommanya terlihat menakutkan lebih dari pada apapun.
"Kemana menantuku?"
"Nde eommani?? Yoongi disini"
"Maaf Yoongi kau bisa meninggalkan kami berdua? Yg kumaksud menantuku yaitu jimin"
DEG!!!
percayalah saat ini Yoongi benar-benar kesal, ia tak menyangkan jika eomma mertuanya akan berkata demikian, Yoongi menghentakan kakinya kasar meninggalkan kamar jungkook
"Mian eomma, jimin tidak di rumah"
"Kemana jimin??"
"Jimin... dia pergi meninggalkanku"
"Baguslah jika jimin akhirnya meninggalkanmu, kau memang anak tidak tahu diri!"
"Eomma... aku mau jimin" air mata jungkook menetes begitu saja
"Jimin tak pantas untuk lelaki bodoh sepertimu. Kau benar-benar membuatku kecewa jungkook-ah"
Jungkook hanya diam mendengarkan penuturan sang eomma, bagaimanapun ia merasa bersalah teramat dalam.
"Jimin pergi dengan lelaki lain eommani,"
"Maksudmu??"
"Dia selingkuh eomma, jimin sudah hidup dengan lelaki lain. Mungkin saat ini mereka sedang tidur berdua"
PLAK!!!
Sebuah tamparan keras mendarat di pipi jungkook tanpa cacat, sang dominan membelalakan matanya karena tak pernah sekalipun eommanya berlaku demikian selama ini.
"Jeon Jungkook!!! Otak mu dimana??"
"Kenapa eomma menamparku???!!"
"Seharusnya aku membunuhmu saja, kenapa aku bisa mempunyai anak sebodoh dirimu!! Kau tak bisa menjaga dirimu sendiri lalu bagaimana bisa kau menjaga istri dan anakmu???"
"Apa yg aku ucapkan memang benar adanya, jimin tinggal bersama lelaki lain, siapa namanya.. taehyung. Kim taehyung,!"
"Aku tak akan pernah memaafkanmu jungkook-ah, silahkan kau menyesali semua perbuatan bodohmu agar kau bisa menyadari sikap burukmu itu"
Sang eomma siap pergi dari hadapan sang anak dengan persaan murka dan kekecewaan teramat sangat, jungkook benar-benar lelaki yg buruk bahkan eommanya sendiri tidak menyangka jika ialah yg melahirkan Jeon Jungkook
"Asal kau tahu jungkook-ah. Saat ini Jimin tinggal bersamaku"
Eomma jungkook melangkahkan kakinya meninggalkan jungkook yg saat ini terdiam dalam kebingungan, apa maksud dari perkataan eommanya.
"Jika kau ingin menemui menantuku, pastikan kau dalam keadaan sehat dan pastikan juga mental burukmu sedang tidak kumat. Aku tak akan merelakan menantuku terperangkap dalam keegoisanmu Jungkook-ssi"
Jungkook benar-benar terpukul dengan perkataan eommanya yg menusuk relung hati terdalamnya, jungkook membanting semua barang yg ada di kamar melampiaskan emosinya yg sudah terpendam lama.
Saat ini jungkook sudah seperti orang gila, jadi selama ini jimin berada di rumah orangtuanya? Lalu di malam itu kenapa jimin tinggal bersama taehyung?? Jungkook menangis tersedu di sudut kamar menahan geramnya.
"Eommani mau kemana??" Yoongi menunggu mertuanya yg baru saja menuruni anak tangga
"Aku akan pulang nak, apa kandunganmu sehat?"
"Nde, mungkin 2 bulan lagi cucu eomma akan lahir"
"Jaga kesehatanmu nak, eomma pergi dulu"
"Tapi eomma, kenapa jungkook berteriak histeris seperti itu??"
"Yoongi, kau mungkin kau tidak tahu jika anakku mempunyai penyakit mental"
DEG!!!
Untuk sekesian kalinya Yoongi di kagetkan atas ucapan mertuanya itu, dan kali ini benar-benar menakutkan, jadi jungkook yg selama ini ia bujuk dan di idam-idamkan olehnya mempunyai kelainan mental?
"Kau tak perlu takut nak, jika kau bisa mengatasi emosinya. biarkan jungkook sendirian terlebih dahulu, nanti dia akan merasa lebih baik. Jika kau takut maka panggil saja bibi Lee, ia akan membantu"
"Nde?? Yoongi tidak mengerti eommani"
"Kau tidak perlu mengerti nak, karena hanya jimin yg bisa mengerti jungkook, eomma permisi"
Yoongi benar-benar dalam keadaan shock setelah mendengar semua yg eomma mertuanya katakan, dan kenapa eomma mertuanya membawa-bawa nama jimin yg membuatnya semakin merasa kesal dan kebencian Yoongi kian bertambah.
★★★★★★★
Minggu pagi setelah sarapan bersama anak dan eomma mertuanya jimin tampak mondar mandir di halaman depan rumah mewah kediaman jungkook kecil.
Jimin mengigit ujung-ujung jarinya menandakan adanya kegelisahan yg membuatnya kalut dan segera ingin menuntaskan semua yg terjadi saat ini.
Di malam setelah kedatangan jungkook ke apartemen taehyung di tengah derasnya hujan dan dinginnya suhu korea saat itu, jimin dan anaknya segera meninggalkan kediaman taehyung. Hakim muda itu berkata akan lebih baik jika semua urusan rumah tangga jungkook dan juga jimin segera di luruskan agar tidak terjadi kesalah pahaman, taehyung sudah membantu jimin cukup jauh bahkan menakuti jungkook dengan omongan belakanya tentang akan menikah dengan jimin.
Hakim muda itu hanya mengancam jungkook agar lebih menghargai jimin sebagai istrinya dan memahami dengan baik bahwa jimin memiliki arti penting untuk kelangsungan hidup jungkook kedepan.
Taehyung mengantarkan jimin dan jungmin kerumah mertuanya pagi itu juga dan menjelaskan semua keadaan yg sebenarnya kepada eomma jungkook. Eomma mertua jimin itu menangis pilu mendengarkan cerita tentang pertengkaran di dalam keluarga kecil Jeon.
Setelah mengantarkan jimin dan jungmin kepada mertuanya, taehyung sudah melepaskan semua harapan tulusnya kepada jimin, bagi taehyung kebahagian jimin adalah segalannya. Percuma saja jika ia memaksakan perasaan jimin untuknya tapi pada kenyataan yg ada namja mungil itu hanya mencintai seorang lelaki yg tak lain adalah Jeon Jungkook.
"Apa kau merasa gelisah jimin?"
Jimin tersadar dari lamunannya setelah mendapatkan sapaan dari eomma mertuanya, mereka duduk berdua diatas ayunan di depan halaman rumah.
"Apa yg mengganggu pikiranmu nak?"
"Eommani... aku merindukan jungkook"
"Eomma tahu, tapi anak itu tak pantas mendapatkan rindu darimu"
"Eomma apa jungkook sehat?? Apa dia meminum obatnya dengan teratur??"
"Apa kau begitu mencintai anak bodoh itu??"
Jimin menundukan kepalanya dalam, memang kekecewaannya kepada jungkook tidaklah sedikit tapi itu semua mengalahkan rasa cintanya kepada sang suami
"Katakan kepada eomma, bagaimana kau merawat jungkook setiap hari?"
"Maksud eomma?"
"Kau tahu nak jungkook-ku itu tidak akan mau meminum obat"
"Aku... aku hanya menyampurkan obat jungkook kedalam secangkir kopi yg di minumnya setiap pagi dan sore hari"
"Benarkah? Jiminah kenapa hatimu begitu baik? Kenapa kau harus bertemu dengan jungkook? Aku benar-benar menyesali pernikahanmu dengan jungkook jika saja ada kebahagian lain yg lebih pantas kau dapatkan"
Eomma jungkook meneteskan air mata seakan merasa bersalah karena melihat nasib jimin dan penderitaan yg menimpanya, kesalahan awal adalah karena menikahi jungkook, penyesalan berikutnya adalah fakta bahwa jungkook menikah lagi dan yg terakhir adalah yg terburuk yaitu jika saja kedua insan itu harus berpisah.
"Jiminah... eomma mewakili keluarga besar kami benar-benar meminta ampun atas kelakuan jungkook terhadapmu"
"Eommani... jangan menangis, jangan meminta maaf eommani... ini bukan kesalahan keluarga besar Jeon, tetapi ini adalah pilihanku. Pilihanku karena mempercayakan jungkook sebagai penjagaku dan jungmin"
Jimin ikut menangis bersama eomma mertuanya, semua kegelisahannya dan sesalnya karena memilih jungkook sebagai pendamping hidup bukanlah sesuatu yg merugikan, jika waktu bisa di ulang kembali maka jimin akan tetap memilih jungkook sebagai pendamping hidupnya.
"Eomma, bolehkan aku menemui jungkook?"
"Apa kau merindukan anak bodoh itu??"
"Sudah terlalu lama aku menyiksanya eomma"
"Ahh menantuku benar-benar mengesankan"
Jimin tersenyum cerah setelah mengungkapkan semua kegelisahan yg ia rasakan, lebih baik ia dan jungkook meluruskan semua yg terjadi. Namja mungil itu meminta izin untuk pamit kepada eomma mertuanya. Jimin menitipkan jungmin kepada sang mertua untuk hari ini.
★★★★★★
Prank!!!
baru saja jimin berdiri di depan pintu rumah yg hampir 2 minggu tak di kunjunginya tetapi sudah mendapati keributan di dalam rumah tersebut.
Jimin mengerutkan keningnya, penasaran dengan apa yg terjadi didalam, namja mungil itu menarik nafas panjang dan memantapkan diri untuk kembali menginjakan kaki sebagai nyonya rumah tersebut.
"Ada apa Yoongi?" Jimin berdiri dihadapan yoongi yg saat ini kaget bukan main
"Ji.. jimin?? Ke...kenapa kau disini??"
"Kenapa kau sangat kaget yoongi? Lalu apa itu??"
"A.. ani, aku ti tidak kaget, jungkook tidak mau makan, dia selalu melemparkan makanan yg di berikan"
"Kau tidak bisa mengatasinya?? Serahkan kepadaku"
"Tidak perlu jim, aku bisa mengurus jungkook"
"Jinjja?? Lalu kenapa sekarang kau tak atasi kemarahan jungkook? Kau bingung? Jangan merasa kau bisa melakukan segalanya Min yoongi ahhh Jeon Yoongi"
Jimin berlalu meninggalkan Yoongi yg terdiam tanpa bisa berkata apapun, sejak kapan jimin menjadi seperti ini, sebaiknya Yoongi harus menyiapkan peluru untuk kembali melawan jimin.
Jimin menaiki anak tangga membawa makanan yg sudah tersedia menggunakan nampan baru, istri pertama jungkook itu berjalan dengan anggun menuju kamar di lantai 2.
"Permisi, jungkook-ssi??"
"Jimin? Sayang??"
Apa yg terjadi selanjutnya?? Mikir ajjah ndiri :D
Bersambung
Anyeong guys, lama upnya yah?
QaraTanjung