"Eh … inikan??" Mata Cia membelalak sangat lebar saat melihat pria yang mengincar nyawa dari Caroline. Cia hapal betul dengan wajahnya. Hapal betul dengan postur tubuhnya itu. Cia pernah melihatnya beberapa kali, saat ia berbincang bersama dengan putrinya, Fiona, atau dengan mantan kekasihnya, Anjani, saat di rumah sakit. Cia terus mencarinya namun tak berhasil menemukan pria ini. Dia lebih licin dari belut dan lebih gesit dari tikus.
Preman biasa yang gila judi dan rela melakukan apa pun demi uang. Yah, bisa dikatakan hidupnya hanyalah sampah yang harus dibuang dari masyarakat. Sungguh memuakkan bila mengingat wajah Anjani dan Firman saat sedang bercakap di lorong rumah sakit. Cia sungguh ingin mencekik Anjani yang masih berhubungan dengan pria lain saat berstatus sebagai istri dari Papanya.