"Dih, kenapa Papa sembrono sih?? Berdarahkan??!" Cia mengomel di dalam mobil, ia menekan pendarahan di kepala Rangga dengan tisu.
"Cuma luka kecil. Memangnya Papa tega lihat putri papa yang terkena tongkat wanita gila itu??" Rangga mengambil Prince dari gendongan Cia, ia memangku cucunya supaya hatinya yang semula gundah menjadi lebih baik. Bayi lucu dan juga aroma minyak telon sungguh membuat mood Rangga membaik.
"Cia masih muda, masih bisa tahan. Hla kalau papa?"
"Jadi kamu nuduh papa sudah sepuh gitu?? Nggak berdaya lagi?" Rangga mencubit pipi anaknya.
"Papa beneran sudah sepuh!" sahut Cia, bikin nambah kesalkan!
"Anak ini."
"Ngomong-ngomong, kenapa Papa bisa ada di sana?" tanya Cia, Rangga datang di saat yang tepat sebelum Anjani menyakiti Cia.