Melihat Reka yang baru saja melangkahkan kaki menuju ke arah di mana dirinya berada, sebuah perasaan muncul dengan begitu jelas dalam diri Prisya.
Tanpa berpikir lebih lama lagi dan merasakan apa yang sedang dia rasakan, Prisya langsung bangkit dan dengan cepat mengambil tasnya.
Prisya pergi dari meja makan begitu saja tepat saat Reka baru saja datang ke meja untuk menghampiri dirinya.
"Dia kenapa lagi Bi?" tanya Reka saat melihat Prisya yang sudah mengabaikan dirinya begitu saja.
Bi Ani menggelengkan kepalanya. "Tidak tahu Den, mungkin Non Icha kesulitan untuk berpisah dengan Aden."
Kalimat ini adalah sebuah kalimat penenang untuk Reka, agar dirinya tidak terlalu memikirkan sikap Prisya yang seperti itu, tapi percayalah kalau memang kalimat itu tidak salah.
"Oh," ujar Reka datar.
"Den mau makan apa?" tanya Bi Ani yang kemungkinan ada sebuah makanan yang ingin Reka nikmati.