Dua hari berlalu sejak kejadian perpustakaan itu, Raine masih saja penasaran dengan gambar yang dilihatnya didalam buku milik cowok cantik yang entah siapa namanya, dan selama dua hari itu Raine tidak bisa memusatkan konsentrasinya dengan pelajaran, pekerjaan rumah yang biasanya dikerjakan dirumah malah dikerjakannya hari itu juga disekolah.
Pelajaran hari ini sangat membuat Raine bosan, dia masih juga mempertanyakan mengapa sampai kelas 3 SMU pelajaran PKN itu masih ada? Teman-temannya bahkan gurunya sendiripun tidak membuatnya merasa puas dengan jawaban seadanya yang mereka berikan, begitu fikirnya, Raine memandang kearah lapangan sekolah sambil menguap mendengar tugas-tugas yang diberikan oleh pak Sumitno kepada murid-muridnya, rasa kantuknya menghilang seketika saat matanya menemukan sosok cowok cantik di perpuskaan sekolah dua hari lalu sedang bermain futsal bersama sekelompok anak cowok lainnya.
Hari ini kelas 3-5 waktunya pelajaran olahraga, dan kelas itu adalah kelas Bagus teman sekelasnya dulu, ketua kelas yang paling nyeleneh menurutnya. Raine tersenyum-senyum sendiri di kelas yang kebanyakan muridnya pada autis sibuk di dunia mereka sendiri. Anak kelas sebelah, tapi, gak pernah ngeliat tampang secantik itu sebelumnya, cantik banget kayak cewek, fikir Raine.
***