204
...
sebentar saja aku terpejam tapi pagi sudah datang
lagi. Apa sebegitu nyenyaknya tidurku?
Aku merasa ada yang hilang pagi ini. Dan begitu
mataku terbuka, dia memang sudah tak ada di
sampingku. Digantikan oleh guling yang kupeluk
saat ini. Kemana dia?
"Sarapan datang!"
Baru saja aku hendak keluar dari hangatnya
selimut, ia sudah muncul membawa nampan
berisi secangkir kopi dan sepiring pancake panas
kesukaanku. Aku tertawa kecil melihat ia
kesusahan membuka pintu sekaligus membawa
nampan dengan perutnya yang sudah mulai
membuncit. Dan ia memberiku pelototan
sadisnya, yang menurutku malah terlihat manis.
Semenjak mengandung, istri yang kunikahi
setahun yang lalu ini jadi agak galak, namun
sangat manis.
"Jahat deh, ngetawain. Hubby jelek!"
Aku hanya tersenyum mendengar ucapannya dan
tetap memperhatikannya menaruh nampan di
atas nakas dengan wajah cemberut. Tuh, kan. Jadi
gampang ngambek juga. Tapi itu membuatku
makin jatuh cinta padanya.