下載應用程式
7.88% Solar System Rebirth of Etter / Chapter 22: SSRoE 22 Kunjungan Teman masa kecil 

章節 22: SSRoE 22 Kunjungan Teman masa kecil 

-playlist chapter: Tsunaida te ni kiss wo by Wada Kaoru

...

Pangeran Blaise dan Pangeran Hector sudah sampai di depan gerbang Istana Pangeran Ellder.

Kedua pemuda yang berusia dua puluh lima tahun itu berdiri mematung untuk beberapa saat. Dari masing-masing keduanya terlintas kenangan masa kecil mereka bertiga. Mereka bermain di halaman Istana yang kini mereka tuju.

Istana yang dulu Selir Isbella tinggal bersama Pangeran Ellder. Satu-satunya Istana dari Istana Utama Kekaisaran Galaksi Solar yang terasa hangat dan seperti sebuah keluarga yang sesungguhnya.

Istana yang selalu bisa membuat Pangeran Blaise kecil dan Pangeran Hector kecil ingin kembali datang. Bukan hanya karena Pangeran Ellder saja, yang menjadi alasan mereka. Tetapi juga kehangatan dan kasih sayang tulus dari Selir Isbella yang tanpa pamrih.

"Apa kamu sedang membayangkan masa kecil kita?" bisik Pangeran Blaise kepada Pangeran Hector.

"Bagaimana tidak, sejak terakhir kita datang hingga saat ini, semua terlihat masih sama. Kecuali Selir Isbella yang sudah meninggal dunia. Juga Ellder yang mungkin masih dalam masa pemulihan." Balas Pangeran Hector, dengan nada parau yang aneh.

Karena, sebagai anak dari Selir Pertama, Pangeran Hector kadang terlalu ambigu dalam memosisikan diri. Sejak awal, Pangeran Hector hanya ingin terus berteman selamanya dengan Ellder atau Blaise.

Akan tetapi, setelah beranjak dewasa, ketiga bocah ingusan sudah berubah banyak. Pangeran Ellder dengan pandangan terbuka dan berorientasi demokrasi.

Pangeran Blaise mengidap kecintaan yang berlebihan terhadap buku dan perpustakaan. Sedangkan, Pangeran Hector di tuntut menjadi Jenderal Peran Utama Kekaisaran Galaksi Solar oleh Selir Weyya.

"Menurutmu begitu? Bukan karena Ellder sedang menunggu kedatangan kita? Sebagai calon Jederal, seharusnya kamu bisa memprediksi semua kemungkinan." Kekeh Pangeran Blaise pelan.

"Itu hanya keinginan sepihak dari ibuku. Jika boleh memilih, aku ingin berkelana hingga ujung galaksi." Gerutu Pangeran Hector. Menambahkan sebuah kalimat perandaian yang bagi Pangeran Hector adalah sesuatu yang begitu mustahil.

Mungkin semesta akan membiarkan keinginan sederhana Pangeran Hector tersebut. Tapi tidak untuk sang ibu, Yang Mulia Selir Weyya!

"Kau membuatku ingin tertawa hingga mati berdiri. Itu konyol, Pangeran Hector. Kau terlalu naif atau bodoh?" komentar Pangeran Hector, tertawa terbahak-bahak dan tanpa suara.

"Mungkin. Aku hanya lelah untuk selalu bersandiwara. Atau kita bunuh saja Ellder? Dia adalah akar permasalahan semua yang terjadi." Kata Pangeran Hector melanjutkan.

"Apa itu solusi terbaik?" tanya Pangeran Blaise terkejut.

"Alih-alih membunuhku, tolong bantu aku keluar dari tempat ini. Bantu aku pergi ke Planet Titan 3, itu lebih sepadan untuk kalian?" kata sebuah suara dari arah Istana Pangeran Ellder.

Dia adalah Pangeran Ellder. Berdiri dengan berwibawa dan tangan di belakang.

Pangeran Ellder tersenyum kepada kedua saudara tirinya. Senyum tulus tanpa permusuhan, seperti yang selalu ditunjukkan oleh ibu-ibu mereka. Tentu saja, kecuali mendiang Selir Isbella.

"Apa yang akan kamu lakukan di tempat terpencil itu? Planet Titan 3 adalah sebuah planet tandus, setelah di tinggalkan oleh semua penduduknya lima tahun yang lalu." Balas Pangeran Blaise.

"Benarkah? Soal itu aku tidak tahu. Jadi, sudah berapa lama aku tidak sadarkan diri?" pekik Pangeran Ellder, bermuka masam dan mimik yang berubah sedih.

"Tujuh tahun. Kamu tidak ingat?" kata Pangeran Hector pelan.

"Tidak. Yang aku ingat hanya sedikit. Pikiranku pasti masih kacau sehingga hanya rencana itu yang terlintas di pikiranku." Kata Pangeran Ellder, membalas pertanyaan Pangeran Hector.

"Lalu, bagaimana kamu bisa lepas dari pengaruh sihir entah siapa? Kami bahkan tidak berani mendekat saat kamu dalam pengaruh sihir tersebut. Waktu itu, kamu terlihat seperti orang tua renta yang tinggal menunggu ajal." Kata Pangeran Blaise, merendahkan suaranya. Takut jika ada pengawal yang mendengar percakapan mereka.

"Aku juga tidak tahu. Hanya tiba-tiba saja aku bebas. Mungkin semesta mengirimkan beberapa peri untuk menolongku." Balas Pangeran Ellder, acuh tak acuh lalu mengangkat bahu.

Tiga pemuda itu terus berbincang-bincang. Teman masa kecil mereka telah tumbuh besar. Masing-masing dari mereka memiliki motivasi dan keinginan mereka sendiri. Tentu saja, itu hanya berlaku sebagai sebuah kata-kata semata.

Karena tidak ada yang tahu, apa niat sebenarnya Pangeran Blaise yang licik? Atau niat dari Pangeran Hector yang kejam? Atau mungkin maksud dan tujuan Pangeran Ellder yang tetap menyambut kedua pangeran dengan tangan terbuka?

Bahkan mereka tidak menyadari kehadiran Pelayan Nine saat menyuguhkan beberapa camilan dan minuman di meja. Mereka sibuk bersandiwara dan mengakrabkan diri kepada Pangeran Ellder.

Sesuatu yang membuat kedua pangeran tidak waspada.

Atau kode bahasa tubuh Pangeran Ellder kepada Pelayan Nine untuk menaruh beberapa pil tidur di masing-masing minuman Pangeran Hector dan Pangeran Blaise. Hingga akhirnya Pangeran Hector dan Pangeran Blaise tertidur di kursi mereka.

"Apa yang akan Pangeran lakukan?" tanya Pelayan Nine, melihat kedua Pangeran itu tidur nyenyak dalam pengaruh obat.

"Aku membutuhkan akses dari Pangeran Blaise untuk keluar dari Istana Utama dan meninggalkan planet ini. Lalu, aku membutuhkan akses pasukan dan izin di perbatasan dari Pangeran Hector. Bisakah kamu melakukan hal itu sementara mereka belum sadarkan diri?" kata Pangeran Ellder, terdengar putus asa. Seperti Pelayan Nine menjadi satu-satunya penyelamat hidupnya.

Untuk beberapa saat, Pelayan Nine tertegun. Elle tertegun melihat ekspresi wajah Pangeran Ellder. Mengingatkan Elle kepada putrinya saat meminta sesuatu. Persis sama.

"Aku tidak yakin. Tapi akan aku coba sebisaku." Jawab Pelayan Nine, melupakan tata krama kepada sang Pangeran.

Pelayan Nine atau Elle masih terbius oleh perasaan tidak menentu karena mengingat putrinya, Ellisa. Sebaliknya, Pangeran Ellder tersenyum tipis atas jawaban dari Pelayan Nine.

Bukan hanya Pelayan Nine tidak menganggap Pangeran Ellder sebagai seorang Pangeran yang harus di hormati secara mutlak. Justru Pangeran Ellder lebih senang ketika Pelayan Nine menganggap dirinya sebagai rekan yang saling membutuhkan.

"Meskipun aku tidak tahu apa motifmu, aku berterima kasih karena kamu sudah bersedia menolongku. Disaat semua orang menjauh, kamu tiba-tiba datang. Bahkan, saudara tiriku hanya datang untuk sekedar melihat. Mereka datang kemari tanpa berniat untuk membantu. Dan mungkin mereka hanya akan mengambil beberapa info untuk mereka jual kepada Kaisar Paddu." Kata Pangeran Ellder, bersungguh-sungguh.

"Apa maksud ucapan Pangeran?" tanya Pelayan Nine bingung dengan retorika yang Pangeran Ellder katakan.

...

-TBC-

~

cerita Solar System Rebirth of Etter versi lengkap hanya ada di Webnovel dengan link berikut ini: https://www.webnovel.com/book/solar-system-rebirth-of-etter_19437206406465505

~

Terima kasih telah membaca Solar System Rebirth of Etter

Bagaimana perasaanmu setelah membaca bab ini?

Ada beberapa cara untuk kamu mendukung cerita ini yaitu:

• Tambahkan cerita ini ke dalam daftar bacaanmu,

• Untuk semakin meriah kamu bisa menuliskan paragraf komen atau chapter komen sekali pun itu hanya tulisan NEXT,

• Berikan PS (Power Stone) sebanyak mungkin supaya aku tahu nama kamu telah mendukung cerita ini,

Semoga harimu menyenangkan.


Novel Lain=>

1 CEO Palsu 2 Masa Mudaku Kisah Cintaku 3 Vicious Circle of

next chapter
Load failed, please RETRY

禮物

禮品 -- 收到的禮物

    每周推薦票狀態

    Rank -- 推薦票 榜單
    Stone -- 推薦票

    批量訂閱

    目錄

    顯示選項

    背景

    EoMt的

    大小

    章評

    寫檢討 閱讀狀態: C22
    無法發佈。請再試一次
    • 寫作品質
    • 更新的穩定性
    • 故事發展
    • 人物形象設計
    • 世界背景

    總分 0.0

    評論發佈成功! 閱讀更多評論
    用推薦票投票
    Rank NO.-- 推薦票榜
    Stone -- 推薦票
    舉報不當內容
    錯誤提示

    舉報暴力內容

    段落註釋

    登錄