Hubungan Dika dan Friska semakin lengket saja setiap hari. Pria itu selalu memberikan perhatian yang tiada terkira. Wanita yang berada di sebelahnya sedang tersenyum, sungguh cantik dipandang mata. Maka dari itu, mana mungkin Dika akan meninggalkannya.
Cinta pertama memang sulit untuk dilupakan begitu saja. Itulah yang dialami oleh Dika, ia tak bisa meninggalkan Friska.
"Dari dulu, aku emang udah suka sama kamu, Fris. Tapi, kamu gak ada respons sama sekali."
"Aku dulu gak mau pacaran sama siapa pun, Dik."
"Tapi, kamunya ada rasa gak sama aku dulu, atau nggak?" Dika bertanya lebih lanjut tentang perasaannya Friska.
"Dulu sih belum, kalau sekarang mah iya."
Mendengar hal itu, Dika langsung menggenggam jari jemari Friska. Wanita itu amat berarti dalam hidupnya. Leony pun jadi tersingkir begitu saja.
'Maafkan aku, Ony. Aku lebih milih Friska daripada kamu.'