Hari menjelang sore ketika Eun Tak pulang. Ia sangat terkejut mendengar cerita tentang Kim yang nyaris tertabrak. Setelah yakin bahwa Kim akan baik- baik saja, 888 dan 444 t
"Terimakasih banyak, paman. Hati-hati ya," ujar Hyun Jae. 888 hanya mengangguk dan tersenyum. Mereka pun dalam sekejap mata menghilang di hadapan Hyun.
Namun berapa terkejutnya 888 dan 444 saat melihat sepasukan prajurit kerajaan langit sudah menanti mereka. Namun, 888 tidak menunjukkan rasa gentar sedikitpun.
"Malaikat maut 888, kau harus ikut kami menghadap raja langit dan mempertanggung jawabkan kesalahanmu. Kau di nilai telah mencampuri urusan takdir manusia. Kau sudah dengan sengaja menyalahi perintah raja langit."
888 menatap kepala pasukan raja langit dengan tajam. "Bawa saja,tapi jangan libatkan 444,dia tidak terlibat dalam hal ini," kata 888.
"444 harus ikut dengan kami ke bukit penantian. Dia akan tinggal sementara di hotel jeongwol sampai tiba saatnya dia reinkarnasi kembali. Ini adalah perintah Raja Langit."
"Baiklah. Kita berangkat sekarang," kata 888. Dalam sekejap mata, mereka semua menghilang dari apartemen itu.
Kerajaan langit terletak di pintu gerbang menuju surga. Tempat tinggal para dewa dewi dan para jiwa- jiwa yang tenang dan sudah berhasil melewati 7 masa kehidupan di dunia ini.
Raja langit di dampingi para pengawal dan para dewa tengah menunggu mereka. Saat 888 tiba ia langsung berjalan dengan gagah berani menuju ke hadapan tahta raja langit, ia lalu berlutut memberi hormat.
"Malaikat maut 888 yang bernama Kim Young Joo apa kau tau apa saja tugas seorang malaikat maut?" tanya raja langit dengan suara penuh wibawa.
"Saya tau paduka yang mulia. Tugas utama seorang malaikat maut adalah menjemput jiwa- jiwa yang telah di panggil untuk di antarkan ke surga, atau ke pengadilan terakhir, ataupun juga mengantar ke tempat peristirahatan sementara di bukit penantian," jawab 888.
Dewa Zhang yang ada di ruangan itu nampak sedikit kesal melihat sikap tenang 888. Berkali-kali ia menghela napas menahan emosinya. Ingin rasanya ia menghajar 888, namun ia tidak berani kepada raja langit.
"Dan, apakah kau tau beberapa aturan langit yang tidak boleh kau langgar?" kali ini pertanyaan datang dari dewi Diao.
"Saya tau sang dewi. Seorang malaikat maut, boleh berbaur dengan manusia, bahkan di luar tugas kami boleh kelihatan seperti manusia biasa. Namun,kami tidak boleh ikut campur dalam urusan manusia. Terlebih, mengubah takdir manusia itu sendiri."
"Jika kau tau, mengapa kau malah menyelamatkan nyawa yang seharusnya kau bawa?!"seru Dewa Zhang tak lagi bisa menahan diri.
888 menoleh ke arah dewa perang yang bertubuh tinggi kekar itu lalu memberi hormat.
"Saya tidak sengaja menyentuh tangan putrinya. Dan, saya melihat masa depan dimana ia bersama- sama ibunya menghadiri upacara kelulusannya. Selain itu, mereka hanya memiliki satu sama lain. Kim memang memiliki seorang sahabat yang mungkin akan menjaga Hyun Jae. Tetapi, seorang ibu akan tetap menjadi seorang ibu dan posisinya tidak akan dapat di gantikan. Atas dasar itu, saya dengan terpaksa melanggar aturan langit."
"Atas dasar rasa kemanusiaan? Hahahaha...kau ini malaikat maut," ujar Dewa Zhang.
"Saya memang seorang malaikat maut. Tapi, saya pernah menjalani satu kehidupan sebagai manusia," jawab 888 tegas.
Raja langit tertawa terbahak-bahak mendengar perkataan 888.
"Kau adalah malaikat maut yang paling berani, 888. Baiklah, karena kau sudah mengakui dimana letak kesalahanmu. Kami akan mengampunimu, tetapi sebelum kau kembali ke dunia untuk melakukan tugasmu kembali kau harus menjalani hukuman terlebih dahulu," ujar raja langit.
Seorang pengawal nampak mendekati 888 dan menyerahkan kotak kecil. 888 menerimanya, ia menanti ucapan raja langit selanjutnya.
"Kau tau, bahwa tidak ada seorangpun yang bisa melewati panasnya api neraka. Kecuali raja langit dan raja neraka tentu saja, juga dewa api Sun Jian. Kau akan di hukum selama 10 tahun. Di dalam kotak kecil itu, ada sebuah pil. Kecil, namun pil itu akan membuatmu bisa berjalan melewati api neraka. Kau tau, jiwa- jiwa yang berada di sana adalah jiwa- jiwa yang sudah menjalani 7 masa kehidupan. Di antara jiwa- jiwa itu pilihlah 30 jiwa untuk kau bawa kepada pengadilan. Jiwa- jiwa yang kau anggap masih layak untuk sekali lagi menjalani reinkarnasi. Jiwa yang terpilih yang bisa menjalani 8 kehidupan. Namun, kau benar-benar harus memiliki alasan yang kuat mengapa jiwa- jiwa itu kau anggap layak mendapatkan anugrah dariku. Dalam 10 tahun kau harus bisa mendapatkan 30 jiwa itu. Kau akan diberi bantuan. Dua orang malaikat maut lain akan membantumu. Bukan 444, karena dia akan tinggal di Jeongwol untuk segera reinkarnasi," ujar raja langit.
888 mengangguk, "Baik, paduka saya akan menjalankan hukuman yang paduka berikan."
Raja langit bertepuk 2 kali. Dan, 2 orang malaikat maut muncul bersama pengawal raja langit. Mereka langsung berdiri di dekat 888 dan berlutut memberi hormat kepada raja langit.
"Mereka adalah Daek Wo atau malaikat maut 222 dan Ye Jin atau malaikat maut 442. Mereka akan membantu tugasmu sebelum mereka di izinkan reinkarnasi sebagai tugas terakhir mereka. Mereka tidak bisa masuk ke dalam neraka sepertimu, namun setiap kau mengambil satu jiwa dari sana, mereka akan menunggu di pintu masuk. Ingat, hanya 10 tahun saja. Waktu yang aku berikan. Jika kau bisa membantu 30 jiwa dalam waktu kurang dari 10 tahun, kau bisa kembali ke dunia untuk melanjutkan hukumanmu sebagai malaikat maut. Sampai aku memberikan tugas terakhir dan kau dapat reinkarnasi."
"Baik yang mulia."
"Kau bisa memulai tugasmu mulai besok."
"Maaf yang mulia, dari ribuan penghuni neraka, apa harus saya memegang mereka satu persatu untuk mengetahui masa lalu mereka?" tanya 888.
Raja langit tertawa kecil.
"Temui dewi bulan di bukit penantian, dia akan memperlihatkan kitab jiwa kepadamu. Kitab itu berisi daftar seluruh jiwa yang telah di kirimkan ke neraka."
"Baik, paduka yang mulia. Kalau begitu saya langsung pamit," ujar 888.
"Ah, karena kau harus ke bukit penantian, maka kau bawa 444 bersamamu. Kau harus antar dia Jeongwol untuk beristirahat. Itu tugas tambahan dariku. Sekarang, pergilah," ujar raja langit.
Tanpa menunggu lama, keempat malaikat maut itu segera memberi hormat dan langsung beranjak pergi dari istana langit. Mereka langsung menuju ke bukit penantian seperti perintah Raja langit.
"Kau harus menjalani hidup dengan sebaik-baiknya jika kau sudah reinkarnasi nanti,444," ujar 888. 444 tersenyum dan mengangguk.
"Kalian harus berhati-hati dalam menjalankan tugas dari langit. Kelihatannya tugas itu mudah, namun untuk mengumpulkan bukti dan pembelaan itu tidaklah mudah. Waktu 10 tahun akan berlalu dengan sangat singkat," kata 444.
"Aku tau, kesalahan yang aku lakukan bukan lah kesalahan yang dapat dengan mudah di ampuni begitu saja dan mendapatkan hukuman yang ringan.