Kini Fu Xie Lan tak lagi sendiri, tepat di hadapannya, berdiri seorang pria dewasa yang sangat tampan. Dengan mana biru berbentuk pedang di telapak tangannya, nampak meneteskan darah segar. Menatap tajam pada pria yang telah kehilangan salah satu kakinya.
"BEDEBAH..!!"
"APA YANG KALIAN TUNGGU?"
"PRIA INI ....AARRGGHHH... AWWWHHH SHHHHH....." suara jeritan dan desisan kesakitan berlomba keluar dari sela bibirnya.
"SIAPA KAMU MENCAMPURI URUSAN KAMI?"
"AKU? Aku adalah makhluk yang kamu hempas ke tanah beberapa saat lalu," jawab Hao detik itu juga dan berhasil membuat mereka yang mendengarnya kesulitan mencerna ucapan pria itu.
"Nonaku sudah memperingatkan Anda, Tuan," ujar Hao bersuara.
"Dan ini adalah kesalahan Anda sendiri," tambahnya lagi.
Selesai mengatakan hal itu, Hao mengedarkan pandangannya.
"Lakukan dengan cepat, Hao." Di waktu yang sama, Fu Xie Lan melompat ke salah satu dahan pada pohon yang berdiri kokoh tepat berada tidak jauh darinya.