"Jadi dimana pil pemberian istana?" tanya Frys di sisi kiri lagi.
"Tuan Shin mengambilnya. Mungkin sudah mengembalikannya ke istana? Aku tidak tahu," balas Frys di sisi kanan Jiao. "Memangnya kenapa?"
"Ah tidak, aku hanya ingin tahu saja."
"Jika boleh jujur aku sedikit kasihan dengan Frys ini," tambahnya lagi.
"Mengapa mengasihaninya? Dia memang pantas mendapat hukuman karena telah bersikap lancang di depan Tuan Shin."
Mendengar ucapan temannya, Frys yang berada di sisi kiri Jiao hanya menghela napas kasar dan tak merespon ucapan temannya lagi.
Mereka berjalan keluar dari ruangan, kemudian terbang dengan membawa tubuh Jiao melewati pintu gerbang.
Sedikit menjauh dari istana, dan kemudian terbang merendah, meletakkan tubuh Jiao yang sudah penuh dengan luka sayatan ke tempat yang sangat sepi. Tak ada Peri ataupun Frys yang terlihat di tempat itu.
"Tinggalkan di sini saja."
"Hei, kamu bangunlah!" ucap salah seorang Frys.