Fu Xie Lan yang melihat kain itu mengerutkan kening kebingungan, perlahan ia menoleh ke arah Hao berada.
'Apa itu ulahmu?'
Mendapat pertanyaan seperti itu dari Fu Xie Lan, Hao memejamkan mata. Nampak enggan menjawab pertanyaan Tuannya.
Melihat respon makhkuk kecil berbulu halus itu, Fu Xie Lan menghela napas dalam-dalam.
"Baiklah, Paman. Tidak akan aku ulangi," balas gadis itu.
"Emm," respon Guru Liu.
"Sayang sekali kamu tidur tadi," ucapnya kemudian.
"Maksud Paman?" salah satu alis gadis itu terangkat.
"Ah, tidak ada maksud apa-apa. Aku hanya ingin bercerita tentang sosok yang menyelamatkanku tadi," balas Guru Liu mengusap-usap tengkuknya.
"Paman terluka?" tanya Fu Xie Lan berpura-pura.
"Tidak hanya itu Nak, aku bahkan nyaris kehilangan nyawa jika saja gadis itu tidak datang menyelamatkanku," jawab Guru Liu.
"Benarkah? Lalu apa yang terjadi, Paman? Apa Paman melihat wajah gadis itu?"