"Tapi tidak ada yang mengetahui masa depan, jikapun suatu saat mereka muncul, kirim beberapa orang ke wilayah penyihir untuk meminta bantuan, Ayah," ucapnya lagi.
"Tapi..."
"Ayah tahu? Di seberang hutan terlarang itu adalah tempat tinggal para penyihir," beritahu Fu Xie Lan tanpa ragu-ragu.
"Ayah rahasiakan ini, kalian berdua juga. Jangan sampai ada yang mengetahuinya selain kita semua yang berada di sini," tambahnya lagi sembari melihat ke arah Qiao dan Lim yang masih berdiri di belakang Kaisar Fu Qing.
"Hutan terlarang? Bukannya hutan itu sangat berbahaya, Nak?" tanya Baginda Raja.
"Memang berbahaya Ayah, khususnya bagi manusia. Namun hanya itu satu-satunya jalan," balas Fu Xie Lan.
"Baiklah, Ayah mengerti."
"Tetapi semoga hal itu tidak akan pernah terjadi nanti," ujar Fu Xie Lan.
"Ya semoga saja, Nak. Ayah juga berharap seperti itu," balas pria paruh baya itu.
"Aku titip Qiao dan Lim, Ayah."