"Maaf Sayang, aku ingin mengambil jubah milikku," ucapnya kemudian melepas jubah yang membungkus tubuh Fu Xie Lan.
Memang saat itu Gu Yi ingin sekali menyentuh dan membuat gadis itu mendesah dan meneriakkan namanya di bawah kungkungannya, tetapi ia harus menahan dirinya sampai waktunya tiba. Sampai segel jiwa itu terlepas dari tubuh gadis itu.
Jubah yang membungkus tubuh Fu Xie Lan tanggal dengan sangat cepat, refleks gadis itu menutup daerah tertrntu dari tubuhnya dengan telapak tangan. Menyadari bahwa ternyata pakaiannya masih utuh membuatnya kembali merona.
'Apa yang sebenarnya aku pikirkan?'
Merutuki dirinya sendiri, gadis itu mendelik tajam ke arah Gu Yi yang sudah beranjak membuka pintu dan meninggalkan ruangan. Satu-satunya hal yang di butuhkan pria itu saat ini adalah air dingin untuk menenangkan perasaannya.