Hari ujian-
Semua peserta ujian berkumpul di satu ruangan.
Setelah Hokage ke-3 menyelesaikan pidatonya, dan komando peserta diambil alih oleh dua jounin.
"Ujian kali ini akan diadakan dengan 3 tahap. Kalian harus melewati setiap tahapan untuk maju ke tahap berikutnya". Kata salah satu jounin.
"Ujian tahap pertama adalah ujian tertulis. Kalian bisa beristirahat terlebih dahulu, ujian akan diadakan pa 30 menit kedepan, itu saja....". Kata jounin lainnya.
{Didalam ruangan ujian tertulis}
Banyak jounin duduk mengelilingi peserta sebagai pengawas.
"Sebelum ujian dimulai saya mengatakan beberapa aturan yang harus dikuti selama ujian. Ada 10 pertanyaan, 9 pertanyaan masing-masing bernilai 1 poin. Jika diketahui ada kecurangan, maka nilai kalian akan dikurangi 2 poin pada setiap kecurangan. Pertanyaan terakhir akan diberikan 5 sebelum ujian berakhir. Jika ada salah satu orang dari tim yang mendapat skor 0 poin, seluruh tim akan didiskualifikasi. Sekarang mulai....!!!"
Para peserta mulai mengambil kertas ujian yang ada di meja mereka dan mulai mengerjakan.
Naruto membuka lembar soal dan mulai membacanya satu persatu. "Kenapa..., Kenapa pertanyaannya banyak yag sangat sulit..."
Ketika naruto mengalami gangguan mental, Sasuke berpikir, "Sekarang aku mengerti, ujian ini adalah untuk menguji keterampilan pengumpulan informasi kita dengan mereka yang berada di samping sebagai pengamat, berarti kita harus mendapatkan informasi tanpa ketahuan. Jadi itu alasan mereka alih-alih mendiskualifikasi mereka yang ketahuan mencontek, mereka hanya memotong 2 Poin. Saya harap Anda segera menyadari naruto ini. "
Setelah membaca pertanyaan Sakura berpikir dan melihat Naruto yang kesusahan, "Tes ini seperti mengundang kita untuk berbuat curang. Semua pertanyaan di sini mempunyai standar dan tingkat kesulitan yang tinggi, aku tidak berpikir banyak kecuali aku bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan ini. Tolong naruto hanya dengan mencetak satu nilai saja sudah cukup."
Hinata yang duduk di samping Naruto berpikir dengan wajah memerah. "Jika Naruto mengikuti ujian berarti.... Dia juga....".
Melihatnya sedang kesulitan Hinata bertanya kepada naruto, "Naruto, aku akan menunjukkan kepadamu jawabku" kata Hinata sambil mengulurkan kertas jawaban.
Naruto memandang ke arahnya dan berkata sambil tersenyum, "Seorang shinobi sepertiku tidak perlu mencontek seperti ini Hinata-san, terima kasih."(sudah kubilang disini Hinata lebih tua setahun lebih dari Naruto).
Hinata berkata, "Tapi kamu belum menjawab pertanyaan apa pun jika ini terus seperti itu sampai ujian selesai maka kamu akan gagal."
"Tapi jika aku tertangkap oleh pengawas, kamu juga akan terbawa kamu juga, aku tidak bisa mengambil risiko ini jadi jangan khawatir tentang aku, aku juga ingin seperti ikazu-nii" kata naruto.
Hinata mendengar nama Ikazu hanya tersenyum memerah kemudian berbicara kepada Naruto. "Maaf sudah meminta kamu melakukan hal yang tidak perlu seperti ini".
Naruto menjawab. "Unmmm...Tidak apa-apa"
{Peserta ujian lainnya saat mengerjakan}
Gaara menggunakan mata pasirnya untuk mendapatkan jawaban, Neji menggunakan Byakugan yang seperti penglihatan x-ray untuk melihat jawaban orang lain dan Sasuke memakai sharingannya untuk menyalin gerakan tangan peserta lainnya sementara tangannya menulis jawaban. Tenten menggunakan cermin yang ditempatkan di langit-langit untuk menyalin dan menyampaikan jawaban kepada Lee, Ino menggunakan Shintensin no Jutsu pada sakura, menyalin semua jawabannya dan meneruskannya ke Chouji dan Shikamaru. Dan yang lainnya menggunakan metode yang berbeda untuk mendapatkan jawaban.
Setelah ujian selesai. Hasilnya langsung diumumkan pada papan pengumuman. Banyak tim dari Konoha dan desa lainnya yang lolos ujian.
Naruto yang lolos merasa sangat senang dan berloncatan. Sakura yang penasaran bagaimana cara Naruto bisa lolos ujian tertulis kemudian bertanya kepada Naruto.
Naruto menjawab. "Hahaha..... Entahlah tiba-tiba dilepalaku terngiang ngiang jawaban no.5. hehehe... Bagaimana Sakura aku keren bukan hehe....".
Jawaban sebenarnya adalah Ikazu menggunakan kekuatan telepatinya untuk membisikkan jawaban no 5 dengan benar.
Kedua jounin yang menjadi instruktur kembali mendatangi peserta.
"Selamat untuk kalian yang lolos. dan untuk yang tersingkir jangan berkecil hati, masih ada tahun depan untuk mengulang".
"Ujian selanjutnya adalah ujian bertahan hidup. Silahkan datang ke lapangan latihan 3 satu jam lagi".
Mereka berada di lapangan latihan yang lebih pantas kalau disebut hutan. Anko sebagai instruktur menjelaskan aturan dari ujian tahap kedua.
Setelah penjelasan dan ujian tahap kedua dimulai banyak kejadian terjadi. Naruto dan tim bertemu Kabuto, karena mudah bergaul dengan Naruto akhirnya mereka menjadi teman.
Sasuke bertemu dengan Orochimaru dan diberi segel kutukan olehnya. Orochimaru menawarkan kepadanya tentang kekuatan dan lain lain.
Ujian tahap kedua selesai dan peserta yang lolos akan melanjutkan ke tahap terakhir, ujian penyisihan. Panitia memberi jeda kepada peserta satu minggu untuk persiapan.
Semua peserta kembali ke rumah dan penginapan masing masing. Di rumah ada ayah, ibu, dan juga Izumi. Sangay menenangkan mempunyai keluarga yang seperti ini.
Aku sedikit mendidik Naruto dan Sasuke. Setelah kejadian itu ayah juga mulai sering melatih Sasuke. Sasuke juga meminta Kakashi sebagai mentornya selama latihan atas saranku.
Sasuke di tes afinitas jutsunya dan mempunyai afinitas api dan petir. Sasuke diajari jutsu elemen petir Chidori.
Latihan Naruto dengan Ikazu dihutan
"Hey Naruto kamu pernah bicara dengan yang ada di tubuhmu itu". Aku bertanya.
"Hee... Apakah bisa?" tanya balik Naruto.
"Ingin bertemu dengannya?" Tanyaku dan dibalas dengan anggukan olehnya.
"Baiklah sekarang duduklah di atas batu itu dan pejamkan matamu...."
Hari ini pendek saja karena tdk ada waktuuu...dan harus belajar buat USBN.
.
.
.
.
.
______________________________________
__________&__________
Terimakasih telah mampir membaca.
Jika ada kesalahan penulisan atau apa tolong jangan sungkan untuk memberitahu saya di komentar.
Maaf jika kurang menarik ceritanya.
Beri saya saran atau kritik di komentar.
~seeyaa~