下載應用程式
10.34% RE: Creator God / Chapter 39: CH.39 Kekuatan Tersembunyi

章節 39: CH.39 Kekuatan Tersembunyi

Dari kata-kata dokter itu, aku akhirnya paham kepada apa yang sebenarnya terjadi. Kekuatan penyembuh pengembali waktu itu adalah kekuatan tersembunyi yang dimiliki oleh Kiera. Dengan kekuatan ini, luka apa pun, bahkan badan terpenggal pun bisa disembuhkan asalkan bukan jantung yang hancur. Kiera menjadi koma karena efek samping menggunakannya, yaitu pengguna akan 'tertidur lama'. Seberapa lama akan tertidur, itu semua tergantung seberapa besar lukanya.

Semua informasi ini aku dapatkan bukan dari perpustakaan mana pun, tetapi semua ini dari informasi masa lalu Lucifer yang tertanam kepadaku. Kalau informasi soal dunia memang tidak ada, tetapi karena aku adalah seorang 'dewa pencipta' maka semua sihir atau apa pun itu, semuanya itu pengetahuan umum untukku.

"Baiklah, aku mengerti dokter, terima kasih sudah memberi tahuku hal sepenting ini."

"Hal penting? Apakah anda mengetahui latar belakang soal kejanggalan ini tuan?" dokter itu tampak bingung, tentu saja dia tidak mengetahui adanya sihir, orang banyak tidak mengetahui adanya sihir.

"Tidak, lupakan apa yang sebelumnya kukatakan. Kalau begitu aku masuk kembali dulu."

"Iya saya juga, semoga istri anda cepat terbangun tuan."

Dokter itu meninggalkan diriku selagi aku kembali masuk ke dalam kamar rumah sakit tempat Kiera terbaring ini. Kalau saja bukan karena dokter itu memberi tahu diriku, aku pasti bukan menjadi semakin tenang, malah justru semakin panik. Ah, ngomong-ngomong aku lupa berterima kasih kepada dirinya, ya sudahlah nanti saja.

"Bagaimana papa? Apa yang dikatakan oleh dokter tentang mama?" Shouko rupanya penasaran tentang percapakanku.

"Benar, kami ingin tau kondisi mama." ternyata Furisu pun ingin mengetahuinya.

Kurasa bukan hanya mereka berdua saja, pasti Migusa dan Kyosei ingin mengetahui juga, mending aku beri tahu mereka sedikit agar mereka menjadi sedikit tenang.

"Begini, menurut kata dokter dan analisis papa, mama akan terbangun dalam jangka waktu kurang dari 3 hari. Jadi kalian tenang saja." aku tersenyum kepada mereka.

Ingat, tersenyum itu adalah jalan untuk membuat dirimu tidak mudah sakit. Semakin banyak tersenyum, semakin sehat hidupmu, mungkin. Setidaknya dengan tersenyum, kesedihan tidak akan menutupi dirimu secara totalitas jadi kau masih punya kesadaran untuk melakukan hal yang rasional.

"Benarkah? Huu…" mungkin karena mereka mendapat kabar ini, mereka tidak bisa membendung rasa bahagia mereka ini jadi mereka menangis bahagia.

Aku memeluk mereka semua sehingga mereka bisa merasa hangat dan aman.

"Baiklah, jangan menangis lagi. Kalau hari ini kalian tidak masuk sekolah karena hari sudah terlalu siang, jadi besok kalian harus tetap masuk sekolah. Papa akan beri tahu sekolah tentang hal ini supaya mereka tidak mencari kehadiran kalian."

Aku tak akan membiarkan mereka menjadi terlalu terbebani hanya karena mereka ingin menemani dan menunggu Kiera di sini. Mereka masih punya kewajiban sebagai murid. Sebagai donatur utama, anak-anakku punya kehendak untuk mengikuti pelajaran atau tidak, tetapi sebagai papa yang benar, aku tetap menyuruh mereka sekolah.

"Tapi… mama lebih penting dari sekolah pa." Migusa terlihat sangat memohon kepadaku.

"Tidak, ketika papa bilang masuk sekolah, kalian tetap harus masuk sekolah. Papa tau kalian anak-anak papa adalah anak-anak yang jenius, tetapi kalian tetap harus masuk sekolah, ya?" kalau mereka memohon, aku juga bisa lebih memohon mereka.

Kelihatannya bisa dikatakan saking memohonnya, terlihat seperti memaksa dengan cara halus, sungguh luar biasa.

"Baiklah… kami akan turuti perkataan papa." mereka hanya bisa menunduk sedih karena hal ini.

Sebenarnya bukan dengan alasan mereka harus mengikuti sekolah, tetapi alasan utamanya adalah mereka harus ke sekolah supaya beban di hati dan pikiran mereka terangkat.

"Kalian sebaiknya pulang dulu. Pulanglah dan mandilah. Juga makan dan istirahat terlebih dahulu. Kalian belum melakukan apa pun dari kemarin, lihat kalian masih pakai pakaian dari kemarin?"

Tanpa banyak kata mereka langsung menjalankan apa yang kukatakan. Mereka pulang dengan supir yang menunggu dari kemarin. Tenang saja, keloyalan supir itu bisa dijamin, lihat walau dia seharusnya tidur dan pulang semalaman, tetapi dia menunggu dan tetap menunggu.

"Kiera… cepatlah bangun. Aku sangat sayang padamu, bukan kah itu yang kau ingini?"

Aku kembali duduk dan memegang tangan Kiera lagi sambil bergumam sendirian. Kurasa aku menunggu sampai Kiera bangun pun bukan sebuah masalah, asalkan Kiera bangun dan sehat saja sudah cukup untukku.

Entah Kiera memiliki kekuatan sihir yang tersembunyi ini dari mana, tetapi aku bersyukur karena dengan sihir ini, nyawanya pun bisa terselamatkan. Aku tak tau harus berkata apa lagi kalau aku benar-benar kehilangan orang yang paling kusayangi ini. Nyawanya jauh lebih penting dari nyawaku. Seluruh nyawanya adalah dua kali lipat jiwaku, kehilangan dirinya sama saja aku mati.

"Kalau kau cepat bangun… aku akan membawamu pergi. Walau masih terlalu awal 10 tahun, tetapi biarkan kita pergi bersama untuk merayakan Silver Anniversary – 25 tahun pernikahan – kita."

Aku tak tau berapa lama lagi usiaku, berapa lama lagi Kiera akan tetap hidup. Selama aku hidup dan Kiera hidup, bukankah seharusnya kami berbahagia selama kami bisa? Bahkan aku sendiri pun tak tau apakah aku tetap akan hidup selamanya karena aku ini immortal atau aku akan mati seperti orang di dunia ini? Begitu banyak pertanyaan yang membuatku gelisah, tetapi menyadarkanku banyak hal juga.

Dengan menyadari banyak hal, aku bisa melakukan semuanya sebelum aku menyesal belum melakukannya. Masih banyak hal yang ingin aku lakukan, yang paling utama, sampai akhir hayat kami, aku dan Kiera akan tetap selalu bersama. Kiera mungkin bukan istri pertamaku, tetapi dia adalah cinta utama dan pertamaku. Istri yang lain adalah milik Alter Ego Lucifer, bukan milikku.

"Ingat selalu ya, sayang." kalimat terakhirku sebelum aku tertidur di sampingnya.

Rasanya ada angin lembut yang membelaiku. Burung-burung berkicau merdu menemani tidurku ini. Aku tak tau kenapa aku bisa tidur setenang ini walau Kiera sedang koma. Tetapi aku tau, dia pasti baik-baik saja, pasti.

Sekarang aku baru ingat, manaku tidak berkurang sama sekali setelah terbang begitu lama. Apa yang sebenarnya terjadi? Bukankah kecocokan manaku itu sangat buruk? Aku sungguh tidak mengerti. Akan kucari nanti alasan dibalik semuanya ini.

Tiba-tiba terngiang di dekat telingaku suara dering panggilan suara. Langsung saja aku terbangun dan mengangkat panggilan itu setelah menepi ke pinggir ruangan.

"Siapa?" aku menyapa.

"Papa, apakah kami harus beli makanan luar?" ternyata dari salah satu anakku.

Aku mengecek jam yang tertempel di dinding ruangan. Ternyata jam sudah menununjukkan pukul 12 hampir jam 1, tentu saja mereka bertanya soal hal ini karena biasanya mereka makan di sekolah atau Kiera yang memasak.

"Kalian beli makanan luar saja dulu. Kalau kalian merasa capek, kalian istirahat dulu saja. Kalau sudah tidak capek kalian mau ke sini sebentar gak apa." aku menyampaikan seluruh pesanku.

"Baiklah pa, jangan lupa makan juga."

"Ya nak."

Setelah menutup panggilan itu, aku kembali duduk di kursi yang sama. Perasaan baru saja tidur, tapi kenyataan mengatakan sudah tertidur selama beberapa jam. Di saat seperti ini mana bisa aku pergi bekerja, yang ada aku pasti tidak fokus. Dari pada hasilnya hancur-hancuran, lebih baik aku serahkan ke asistenku dulu saja. Walau aku tau apa yang barusan terjadi padanya, tetapi kondisinya lebih baik dari pada diriku ini.

"Sebaiknya aku memberi tahu asistenku tentang hal ini. Ah aku punya ide yang lebih bagus, karena kemarin perusahaan bisa dibobol seperti itu, sebaiknya aku meliburkan semua karyawan dan menutup perusahaan saja."

Setelah mengurusi semua hal tentang perusahaan, aku akhirnya bisa beristirahat lagi. Pikiran menjadi sangat rumit tentang banyak hal. Masih banyak hal yang belum aku ketahui sepenuhnya. Kalau aku mencarinya sekarang sama saja hasilnya kosong. Sebaiknya aku tidur saja dulu deh.

"Cepatlah bangun ya sayang." aku mencium dahi Kiera sebelum akhirnya tidur di salah satu kasur yang ada di ruangan itu.

Aku tertidur lelap sampai aku bermimpi. Dalam mimpi itu aku melihat banyak hal yang tidak pernah aku lihat sebelumnya. Aku melihat semua dunia, sangat berbeda jauh dari dunia yang pernah aku ketahui. Di dunia itu rasanya kamu tinggal di dalam game. Mungkin kalau aku bilang, di dunia itu rasanya lebih damai dari semua dunia yang aku tau.

Rasanya dunia ini mengatakan kepadaku untuk membuatnya. Hatiku pun rasanya mengatakan kepadaku untuk membuatnya. Dunia game ini, pasti akan aku buat. Aku berpikir kalau saja aku bisa membuat dunia ini, semua orang akan bahagia, keluargaku juga akan bahagia. Aku akan buat game ini kurang dari 3 bulan, aku janji.

Sebelum aku akhirnya terbangun lagi, aku sudah menjelajahi seluruh dunia ini, apa yang ada di dalamnya, apa saja fitur dunia game ini, semuanya semakin menarik saja. Kalau sampai aku berhasil, rasanya aku tidak akan punya penyesalan lagi dalam hidupku.

"Papa… papa… bangun!" suara seorang gadis membangunkanku.

Sesaat setelah aku terbangun aku melihat bahwa semua anakku sudah datang. Ahh, ketika aku tidur ternyata aku lupa aku belum makan dan sekarang sudah jam 7 malam, seharian aku belum makan. Perutku berbunyi sangat kencang setelah aku terbangun.

"Hahaha, sudah kami duga pasti papa belum makan. Ini kami bawakan makanan." Migusa menyerahkan sebuah plastik berisi makanan.

Makanan apa? Nasi goreng, ayam, bakmi, dan lainnya. Entah dari mana mereka tau kalau aku belum makan seharian, tetapi porsi yang mereka bawakan adalah porsi 3 kali makan, dan itu cukup untuk memuaskan rasa laparku.

Aku langsung saja makan walau dipandangani oleh semua anak-anakku. Mereka sedikit tertawa sebelum akhirnya menemani Kiera lagi. Kurasa mereka benar-benar tidak bisa lepas dari mamanya.

"Terima kasih nak sudah bawakan papa makanan. Kalian nanti malam jangan pulang terlalu malam, besok kalian harus sekolah, ingat?" setelah membereskan sampah tempat makanan tadi aku berkata-kata menyampaikan pesan kepada anak-anakku.

"Baik pa."


next chapter
Load failed, please RETRY

每周推薦票狀態

Rank -- 推薦票 榜單
Stone -- 推薦票

批量訂閱

目錄

顯示選項

背景

EoMt的

大小

章評

寫檢討 閱讀狀態: C39
無法發佈。請再試一次
  • 寫作品質
  • 更新的穩定性
  • 故事發展
  • 人物形象設計
  • 世界背景

總分 0.0

評論發佈成功! 閱讀更多評論
用推薦票投票
Rank NO.-- 推薦票榜
Stone -- 推薦票
舉報不當內容
錯誤提示

舉報暴力內容

段落註釋

登錄