"Aku tidak akan mati. Aku akan berhati-hati," kata Emma. Ia menatap Therius, kali ini pandangannya tampak memohon. "Kumohon, Therius.. Kalau kau menganggapku sebagai teman, tolong lepaskan aku. Biarkan aku pergi dari Akkadia."
Wajahnya tampak diliputi kesedihan mendalam yang membuat Therius menjadi tidak tega. Seandainya saja ia dapat pergi bersama Emma keluar dari Akkadia dan hidup berdua saja bersamanya, mungkin ia akan rela melepaskan takhta Akkadia demi gadis itu.
Tetapi ia tahu diri dan mengerti bahwa justru kedudukannya sebagai calon penguasa Akkadia-lah yang membuatnya memiliki kesempatan untuk mendapatkan Emma.
Kalau ia sampai membiarkan Emma pergi, selain ia tidak akan dapat melindunginya, ia juga harus siap kehilangan Emma, karena ia yakin gadis itu tidak akan kembali. Ia tidak dapat membiarkannya.
"Kau tidak menganggapku sebagai teman?" tanya gadis itu kepada Therius. Ia menatap pria itu dengan sungguh-sungguh.