Claudia berhasil mengalahkan Teo dan membuatnya babak belur sampai dibuat pingsan.
Karena berhasil mengalahkan Teo, Claudia dinyatakan lulus dari ujian yang Teo berikan. Claudia merasa bersalah karena ia memakai sihir untuk mengalahkan Teo, tetapi Teo tetap meluluskannya karena tujuan Teo mengujinya bukan untuk mengukur kekuatan latihannya, tapi tekadnya untuk mencapai tujuannya, yaitu melindungi orang yang dia sayangi.
Meski begitu ya masih merasa bersalah karena membuat Gurunya sampai babak belur dan sekarang dia menjadi pelayannya sampai Teo sembuh. Teo tidak menolaknya, bukan karena tidak bisa, tapi dia hanya diam dan membiarkannya.
Siang hari, Claudia kini berada di kamar Teo, dia sedang menyuapi Teo karena sudah waktunya makan siang.
"Baiklah, Aaaaaaa~"
Sebenarnya Teo merasa sedikit malu karena disuapi oleh seorang gadis yang sangat muda. Tapi Teo tidak punya pilihan lain, tangannya masih terasa sakit karena tangannya patah, ia jadi tidak bisa makan sendiri.
"Aemm …"