Teo menghentikan Theresa saat ia ingin berbicara kalau sihir milik Celica adalah kunci dari perang ini. Celica mendapat anugrah, cahaya itu, Ratu Triant percaya kalau cahaya itu adalah cahaya dari dewa, membangkitkan kekuatan sihir murni yang berada di dalam tubuh Celica. Sihir murni itu bangkit dan membinasakan monster juga menghidupkan orang-orang yang tewas di ruang singgasana. Kekuatan yang dipercaya sangat besar itu, Teo menolak sangat keras jika Celica dimanfaatkan untuk kepentingan perang.
Bukan hanya itu, Teo menyangkal adanya kekuatan itu, dia menyangkal kalau Celica memiliki kekuatan itu, dia tidak percaya dengan adanya kekuatan itu meski Ratu Triant sudah berkata kalau kekuatan itu ada. Mendengar ketidakpercayaannya, Theresa diminta oleh Ratu Triant membawa bola sihir di ruangannya.
"Bola sihir, untuk apa?" Tanya Teo.
"Untuk mengukur kekuatan sihirnya."