Kini semua orang sudah berkumpul di rumah Hendra, bacaan-bacaan ayat suci mulai di kumandangkan. Semua pria yang ada di sana mengaji, dan membacakan tahlil untuk ahli kubur yang baru saja wafat. Memang suasana kesedihan masih menyelimuti tempat itu, tapi semua berjalan lancar tanpa adanya air mata.
Selama para pria mengaji di ruang tengah, para wanita duduk tenang di bagian dapur. Tirai yang memisahkan tempat itu masih bisa memperdengarkan apa yang terjadi di depan, sehingga mereka bisa ikut membaca dzikir dan doa untuk ibu mereka.
Hingga akhirnya, acara takziyah pertama selesai. Semua tamu mulai meninggalkan rumah Hendra, mereka membawa beberapa bingkisan yang memang sudah di siapkan sebelumnya. Kini, hanya tersisa mengaji qur'an. Azzam akan mengambil bagian itu, di bantu Hendra dan juga Rafka. Tapi untuk gelombang pertama, atau sepertiga dari alqur'an itu Rafka yang membaca duluan. Karna ia tidak bisa menginap, jadi ia mengambil urutan pertama membaca alqur'an nya.