Salsha sednag tertidur sangat pulas, bahkan posisinya sangat nyaman dilihat saat ini. Dengan baju sedikit terbuka sebagian, lalu selimut menutupi batas pusar saja, rambut yang tergerai begitu manja dan juga senyum mengantuk kelelahan menunggu suaminya.
"Aku mencintaimu," bisik Iqbal di depan wajah Salsha dan mencium keningnya. Ada desiran tidak nyaman yang membuat Iqbal begitu sangat bersalah, membiarkan istrinya menunggu di kamar kantornya, terus membiarkan Salsha sendiri dan nyaman dengan dunianya sendiri, lalu Salsha tertidur dengan keadaan nyaman.
"Sayang, ayo pulang." Iqbal membangunkan Salsha dengan mengelus pelan kepala Salsha dari dahi sampai ubun-ubunnya.
Nice dream.