"Benarkah ini tempatnya? Lalu di mana dia?" lirih Yelin. Ekor matanya menyapu keseluruhan tempat itu dengan bergerak kian ke mari. Mencari keberadaan Raj yang ternyata tak terlihat batang hidungnya sedikitpun.
Seketika tubuh Yelin melemas, baginya sia-sia rasanya sedari tadi bersemangat dan melupakan rasa capeknya. Padahal aslinya Yelin sungguh capek, bagaimana tidak? Jarak tempat ini sangat lumayan jauh dari kampusnya. Hanya saja Yelin menahan rasa capek itu, demi Raj. Kini harapannya terasa kosong dan ingin tidur saja di tempat yang dipijakinya sekarang.
Kedua sahabatnya yang melihat itu. Mendekat ke arah Yelin dan mencoba menenangkannya dengan menepuk bahunya pelan. Mereka tau apa yang dirasakan dan dimaksud oleh Yelin. Sayangnya mereka berdua tak mengucapkan apapun, hanya mengkode dengan gerakan turut bersedih dengan apa yang dialami Yelin saja. Supaya pak Yupi atau yang lainnya tidak tau maksud mereka, agar tidak kepo dan ikut campur tentang Yelin.