"Apa pun yang kamu dengar itu benar. Aku adalah orang ketiga di antara Aiden dan Natali," kata Anya dengan dingin. Mata Anya tidak seperti mata wanita yang ia kenal dulu. Dulu bola matanya yang hitam itu terlihat sangat hangat saat menatapnya. Namun, saat ini Anya memandangnya dengan dingin.
"Aku tidak mempercayainya. Aku tahu kamu tidak seperti itu," Raka menggelengkan kepalanya dan menatap Anya dengan tidak percaya. Ia tahu betul siapa Anya. Ia tahu betul bagaimana sifat wanita itu karena ia menghabiskan masa kecil dan masa remajanya bersama-sama.
Anya tersenyum dengan tenang saat mendengar kata-kata Raka meski jantungnya berdebar dengan sangat kencang, "Raka Mahendra, jangan pikir kamu mengenalku dengan baik." Ia tidak menyangka suaranya akan benar-benar tenang seperti itu. Ia pikir, ia akan terdengar gemetaran karena tidak bisa mengendalikan kegelisahan yang ia rasakan.