"Dia nggak nerima anabul gue, masa di suruh balikin ke petshop."
"Tapi kita tidak membelinya di petshop," ucap Clara. Boy menatap istrinya penuh tanya.
"Maka itu, mau kemana gue balikinnya? Alamat pemiliknya gue juga nggak tau." Kesannya kok misterius kali. Si Cia beli nggak ngecek dulu. Oalah ….
"Dimana kalian menemukannya?"
"Bukan nemu, saya beli dari pemilik sebelumnya yang niat jual mereka ke petshop, saya iba langsung beli. Mana sepasang mahal."
"Berapa?" tanya Boy pada istrinya. Clara menelan ludah kasar.
"Kalo di rupiahin, dua ratus juta." Cia yang jawab. Tenggorokkan Boy mendadak kering. Ok …, untuk ukuran bosnya uang segitu nggak ada artinya. Yang jadi masalah ini, nyonya kena tipu. Nggak perlu liat kucing itu jenis apa, Boy udah tau harganya nggak segitu.
Boy mau bilang kalo Cia kena tipu, tapi kasian liat mukanya. Entahlah …, bingung juga kaya gini.
"Bos, tidak suka hewan peliharaan?" tanya Boy. Setaunya selama ini bos tidak punya masalah dengan hewan.