Cia melihat beberapa Santa menghibur anak-anak dengan memberi hadiah pada mereka. Sudah pasti anak-anak tidak akan merasa bosan menunggu jadwal yang bisa berubah sewaktu-waktu.
"Tidak ingin mendekatinya? Lalu berteriak seperti mereka?" Tanya Dhika dengan nada menggoda namun wajah tetap tanpa ekspresi.
Cia langsung geleng, "nanti di kasi kartu lagi, trauma saya. Yang ada aja hilang, males." Tolak Cia langsung, dia takut.
Dhika tidak menjawab, dia terus berjalan dengan menggandeng tangan Cia. Dan kali ini gadis itu menyambutnya. Apa nggak senang kali hatinya.
Boy yang berjalan di belakang mereka sedikit aneh dengan bahasa tubuh keduanya. Seperti ada ketertarikan satu sama lain, apa ada hal yang terjadi dan dia tidak tau? Otaknya penuh pertanyaan sekarang.
Mobil jemputan mereka sudah menunggu dan siap mengantar mereka ke hotel yang telah di pesankan oleh Boy sesuai perintah bos.
The Peninsula Hotel, New York.