"APA!!!" Jerit gadis itu spontan, apa yang Dhika ucapkan sangat horor di telinganya. Oh, dia mencoba tenang mungkin telinganya dengung karena cuaca atau bibir Dhika yang tremor.
Dhika menarik napasnya pelan, harusnya dia tidak menanyakan hal ini di depan khalayak ramai, udah tau reaksi istrinya sulit di tebak. Dan sekarang mereka menjadi pusat perhatian beberapa pengunjung, dan dia berusaha tetap tenang.
"Bapak nanyak apa tadi?" Napas Cia terengah-engah kayak orang habis lomba lari.
"Lupakan." Dari suaranya ngambek. Pikir Cia.
"Merajuk lagi? Sumpah sebenarnya saya dengar, tapi kan nggak yakin makanya nanyak. Gitu aja pakek ngambek." Ketus gadis itu.
"Saya tidak ngambek, kalau dengar coba kamu ulang pertanyaan saya." Agak aneh Dhika menyebut kata 'ngambek'. Dia bukan manusia lahir dari jaman batu, tapi menggunakan bahasa yang tidak baku pun aneh.
"Bagaimana kalau bapak suka sama saya, bener itu nggak? Kalau--"