Saat Dhika masuk, dia kaget melihat muka Cia yang horornya kayak penunggu rumah tua. Seragam belum di ganti, baju udah kusut kayak di kunyah lembu.
"Jam berapa pulang, kenapa belum ganti baju?" Cia semakin horor ngeliatnya.
Perasaan Dhika udah kasi sajen yang sesuai, kenapa istrinya masih kesurupan. Dia males mikirin hal berat sekarang, dengan lembut dia menarik Cia dan memeluknya.
"Suami pulang kerja di sambut dengan senyum, bukan dengan tatapan seperti itu."
'Emang sinetron istri soleha?' batin gadis itu.
Cia yang berusaha melepaskan diri karena moda ngambek lagi on seketika terdiam karena dia merasa seuaminya sedang menanggung beban hidup yang tinggi.
Bukan sotoy, terasa aja gitu sama helaan napasnya.
"Rasa lelah saya sedikit berkurang setelah memelukmu. Sekarang mandi, kamu bau." Dhika melerai pelukannya dna mencium kening Cia dengan lama.
Gadis itu masih terpaku bahkan setelah Dhika melangkah masuk kekamarnya. Bukan apa, dia rasanya kok sweet kali.
selamat membaca ya? jangan lupa tinggalkan jejak komentar biar makin semangat nulisnya