Aira menatap jengah ke arah Marvel tengah selonjoran di sofa ruang tamunya. Marvel benar-benar menguasai apartemennya.
"Lo kapan sih pulangnya?" Pertanyaan yang entah ke berapa kali Aira tanyakan, namun Marvel seolah tuli tak membalas ucapannya.
Mata lelaki itu terpejam, tapi Aira sangat yakin jika pria itu tidak tidur. Aira menghembuskan nafas kesal, dia masuk ke kamarnya mengambil laptop mulai berkutat di sana.
Tugas yang sangat menumpuk harus segera dia kerjakan, padahal Aira baru masuk kampus. Tapi tugas dari panitia sungguh membuat kepalanya pusing.
Marvel membuka satu matanya melirik ke arah Aira, dia tersenyum tipis. "Kalau cuma ngomel, tugas lo nggak akan pernah selesai!" ucap Marvel.
Aira menatapnya, matanya menyorot tajam ke arah Marvel. "Bacot! mending sekarang lo pulang deh. Lo kan punya rumah, ngapain lo numpang di rumah gue!"
"Shut, diam! lo babu dan gue bosnya. Jangan ngelawan atau--"