Clara menelan ludah. Vagina Love nampak segar, sangat berlendir, dan menggairahkan. Ia sadar tak mungkin untuk berbuat macam-macam pada adiknya sendiri, tapi gelitikan di vaginanya malah menjadi-jadi.
Di tahap ini, tidak sepintas pun terpikir pada benak Clara bahwa rasa gatal itu sebetulnya imbas daripada sisa-sisa heroin yang sudah menyatu dalam darahnya, akibat dikonsumi Evie, sang demon-Clara. Ini sudah hari Kamis jadi sudah sekian hari ada perubahan dalam metabolisme tubuhnya yang membuat ia jadi mudah ‘gatal’ alias terangsang seperti ini. Sialnya, libidonya merangkak naik justeru ketika ia malah bersama adik sendiri. Perlukah ia kalap dan menikmati saja?
"OK, kakak sekarang mau masukin endoscope. Tenang ya.”
“Iya, kak.”