Bebatuan retak dan beterbangan. Gerombolan buaya tengah mendesis kesakitan.
Pertarungan besar ini hampir berakhir. Fang Yuan dan Bai Ning Bing berdiri tegak di Gunung Huo Tan. Di sekeliling mereka, terdapat jasad para buaya lahar.
Sementara itu, raja buaya lahar terkapar di tanah dengan tulang-belulangnya yang patah. Kedua gunung berapi mungil yang menonjol di punggungnya juga hancur lebur.
Ia mendesis dengan suara halus. Ia terbaring di tanah – tubuhnya yang penuh luka bercucuran darah. Cakar-cakarnya gemetar dan ia berusaha untuk menggali tanah. Namun, ia tidak lagi punya cukup kekuatan.
Usahanya terus berkurang, hingga akhirnya kematian menghampirinya.
Dengan kematian raja ribuan, semua buaya lahar yang tersisa langsung berpencar. Ada yang menggali tanah, ada juga yang lari terbirit-birit.
Setelah membersihkan area pertarungan, Fang Yuan dan Bai Ning Bing melanjutkan perjalanan mereka.