"Andi, itu namaku."Jawab Andi sambil menatap Ana penuh arti.
"Kalau anda siapa?" Lanjut Andi yang juga penasaran dengan nama orang baik yang sudah menolongnya itu.
"Panggil saja Mbak Ana! Ya sudah, saya akan pulang dulu! Kalau ada apa-apa kamu telpon saja saya ke nomer yang tertera di kartu itu. Sampai jumpa! Salam sama Ibu karena saya tidak bisa menyapanya!" Setelah mengatakan itu, Ana pun bergegas pergi sambil meneteskan air mata. Ia tau bagaimana rasanya hidup susah, dia tau bagaimana ia harus berbagi. Dan juga, ia tau kalau ini cara Allah untuk membuatnya membantu Andi. Tanpa campur tangan Allah, ia tidak mungkin ketemu Andi. Waktu begitu cepat berlalu, tak terasa waktu sudah hampir sore. Ana merasa was-was karena dia sudah terlalu lama meninggalkan Alana.
"Pak, tolong cepat!" Seru Ana dengan sedikit panik. "Baik Ny. " Jawab supir itu.