"Asyik,.. kalau begitu aku pergi dulu ya dokter".Esra langsung pergi meninggalkan Eza dan Mila dengan gembira.
Setelah itu Eza melanjutkan makan siangnya bersama Mila, namun fikiranya jauh melayang entah di mana, dia benar-benar ingin tau siapa yang membantunya melawan penjahat yang menggangu dua gadis kembar itu, orang yang dia kira laki-laki ternyata seorang wanita, dia benar-benar penasaran. Tiba-tiba Eza mengingat sesuatu.
Setahun yang lalu, dia pernah melakukan operasi besar dan menyebabkan kematian di meja operasi.
"Ah.. ". Tanpa sadar Eza menjatuhkan pisau bedah yang di pegangnya. Semua orang memandang kearahnya, Eza keringat dingin karena itu pertama kalinya dia kehilangan fokus.
"Maaf ". Kata Eza.
Namun tiba-tiba detak jantung pasien hilang sebelum dibedah, semua menjadi panik, Eza berusaha melakukan CPR, namun dia gagal.
Eza keluar dari ruang operasi, dengan ekspresi kucel, dia benar-benar terpukul.