Alvin terdiam tanpa ekspresi, tatapanya sangat buas seolah siap menerkam mangsanya.
"Tarik semua orang-orangmu!". Eza masih bingung.
"Apa maksud kakak? apa kamu ingin menyerah begitu saja, bagaimana dengan kakak ipar? ". Alvin menatap eza dengan tajam.
"Karena aku yang akan menyelidikinya sendiri". Eza kehilangan kata-kata nya, dia merasa ngeri melihat tatapan buas Alvin, dia tau kalau kakaknya sudah bertekad tidak ada yang bisa menghalanginya, dia hanya bersiap jika sewaktu-waktu dia dibutuhkan. Ketika selesai bicara dengan Eza, Alvin menatap tempat tidurnya, sehari tanpa Ana sungguh sepi, dia mengelus bantal yang biasa di tiduri oleh Ana.
"Aku rindu". Batin Alvin.
"Aku akan menemukan anak kita sampai ke ujung dunia sekalipun".Tepat saat itu tiba-tiba Alvin ingat tentang pertunangan yang belum dia ceritakan ke Ana.