"Ada apa?" tanya Awan tengah mengalihkan pembicaraan.
"Mereka menunggu di luar rumah," kata Auris.
"Oh, iya. Aku akan keluar, setelah urusanku selesai. aku masih ingin sholat lebih dulu," kata Awan menjelaskan.
"Panggil jika terjadi sesuatu," kata Ansel sambil keluar dari dalam kamar.
Menghela nafas, mengusap dada. "Huh! Untung saja," kata Awan membatin.
Halaman depan rumah yang telah terlihat begitu ramai itu, terlihat beberapa tenda telah berdiri. Ada tempat pembakaran ikan, meja panjang, dan juga kursi di tempat itu.
Mempoles wajahnya dengan sedikit bedak padat tipis, di tambah dengan lipstik berwarna pink terlihat menampilkan aura kesan sehat untuk wajahnya.
Terlihat beberapa orang tengah menyiapkan keperluan pesta. Seorang wanita tampak familiar bagi Awan dengan pakaiannya yang tertutup, sebuah gamis membalut ditubuhnya, sepandan dengan warna jibab yang dia gunakan, dia adalah Auris dari Noey.