Malam itu, Liona bingung memikirkan Andi yang tak kunjung mengabarinya. Dia merasa jika Andi menghilang disaat dia membutuhkannya. Akhirnya Liona mengirimkan pesan pada Andi.
"Andi?" pesan pertama nya pada Andi malam itu
Andi tak kunjung membalas juga.
Liona : "Andi, kenapa kamu mencuekkan aku seperti ini?" tanya nya dalam hati
Dia pun mengirim kan pesan lagi.
"Andi, kau marah padaku ya?" pesan keduanya
Andi masih tidak membalas.
Liona : "Haduuuh, Andi kemana sih? kenapa dia yang balik marah sama aku? aneh sekali" ucapnya lalu melempar telponnya karena kesal. Tiba tiba ada telpon masuk, saat itu Liona sangat senang karena akhirnya Andi menelponnya juga.
Liona : "Hallo?" ucapnya singkat
Andi : "Maaf, aku baru bisa mengabarimu"
Liona : "Kau ingin menghindar disaat keadaanku seperti ini ya?"
Andi : "Kau yang sudah membuat ku harus menghindar darimu"
Liona ingat perlakuannya pada Andi saat di sekolah. Dan dia mengerti dengan ucapan Andi.
Liona : "Maaf Ndi, tadi aku sedang...."
Andi : "Iya, aku mengerti"
Liona : "Terima kasih kau selalu mengerti keadaanku:)"
Andi : "Kenapa kau belum tidur?"
Liona : "Aku... memikirkanmu dari tadi"
Andi : "Hmm, maaf sudah membuatmu cemas. Sekarang pergilah tidur, ini sudah malam"
Liona : "Apa kau tidak memikirkan aku?"
Andi : "Selalu:)"
Liona tersenyum.
Andi : "Good night, mimpi indah ya?"
Liona : "Kamu juga"
Andi : "Assalamu'alaikum?"
Liona : "Wa'alaikumsalam, ternyata Andi tidak marah padaku, syukurlah. Sekarang aku bisa tidur dengan nyenyak" ucapnya lalu menarik selimut dan menutupi seluruh tubuhnya.
Keesokan harinya, pagi itu Liona pergi untuk sekolah, tiba tiba....
Ibu : "Liona"
Liona membalikkan badannya ke arah ibu.
Ibu : "Kamu tidak lihat ibu sudah menyiapkan sarapan? kenapa kamu main pergi gitu aja?"
Liona : "Kenapa ibu selalu marah karena hal sepele? Aku benar benar tidak suka dengan sikap ibu yang selalu seperti ini padaku!"
Ibu : "Oh, jadi sekarang kau berani melawan ibu?"
Seketika Liona langsung pergi begitu saja karena dia malas berdebat dengan ibunya. Sikap ibu yang selalu emosi membuat Liona tidak betah berada di rumah.
Sesampainya di sekolah, Liona mencari Andi ke kelasnya. Dia bertanya pada salah satu kakak kelasnya disana.
Liona : "Kak Rina, lihat Andi?"
Rina : "Andi belum datang Liona"
Liona : "Belum datang? tumben sekali jam segini dia belum datang"
Rina : "Kau kan pacarnya, harusnya kau lebih tahu dong" jawabnya sinis
Liona : "Ya ampun, aku kan tanya baik baik, kenapa harus jawab seperti itu?"
Rina : "Serah aku dong"
Liona : "Dih, menyebalkan!" ucapnya sambil pergi
Liona mencoba menelpon Andi tapi nomornya tidak aktif, dia terus mengirimkan pesan tetapi tidak ada balasan.
Liona : "Andi, kau kenapa sih?!" ucapnya sambil menekan hp nya
Saat di kelas, Liona tidak fokus belajar karena memikirkan Andi. Biasanya Andi selalu mengabari Liona setiap hari, tapi hari itu Andi benar benar menghilang tanpa kabar. Bahkan tidak masuk sekolah pun Andi tidak memberi tahu Liona ataupun pihak sekolah. Liona berpikir Andi tidak pernah seperti itu dari sejak dulu. Sepulang sekolah, Liona pergi ke taman dan diam disana.
Liona : "Andi, kamu kemana?:( Kenapa kau selalu membuatku cemas?"
Tiba tiba Roy teman sekelasnya datang menghampirinya.
Roy : "Hey"
Liona : "Roy? ngapain kamu kesini?"
Roy : "Kamu yang ngapain disini? diam sendirian sambil melamun seperti ini"
Liona : "Tidak kok, aku tidak apa apa Roy"
Roy : "Aku gak lihat Andi hari ini, kemana dia?"
Liona tidak menjawab pertanyaan Roy.
Roy : "Oooh, kamu memikirkan Andi ya?"
Liona : "Hari ini dia tidak ada kabar sama sekali Roy"
Roy : "Kenapa kau tidak datang saja ke rumahnya?"
Liona : "Tidak, aku tidak mau"
Roy : "Hanya itu satu satunya cara kan supaya kamu tahu keadaan nya?"
Liona : "Aku akan tunggu dia sampai besok, jika besok dia masih tidak ada kabar, aku akan datang ke rumahnya"
Roy : "Ya sudah kalau begitu, berdo'a saja semoga dia baik baik saja"
Liona : "Iya Roy, semoga:)"