[Master, selamat! Anda telah berhasil memanggil Scheherazade!]
[Anda mendapat; Alf Layla wa-Layla]
"Dasar Master kecil yang cabul." Melihat ekspresi Vermillion, Tsunade berkata.
"Bukanakah itu yang kamu suka? Bukankah bagus dia seperti ini? Hehe." Drake menanggapi temannya.
"Tidak! Jika dia menjadi cabul, dia akan lebih sering menggodaku..." Musashi berkata dengan wajah merona.
"Heh, bukankah kamu menikmatinya juga, Musashi?" Drake memandang Musashi dengan geli.
"Itu tidak benar! Itu-itu, aku hanya..."
"Ughh! Lupakan saja, katakan apa-pun yang kamu mau!" Musashi semakin tersipu.
"Hahaha!"
"Nampaknya ada beberapa orang kuat di pihak Raja." Scheherazade melihat ke arah teman-teman barunya.
"Bagus, dengan begini, aku tidak akan mati dan dapat melayani Raja-ku setiap hari."
"Jangan khawatir, Scheherazade, selama kamu di sini, kamu tidak akan penah mati. Aku berjanji." Ucap Vermillion sambil memegang tangan wanita manis itu.
"Rajaku, terima kasih." Scheherazade berterima kasih.
"Mari panggil teman-teman yang lain." Vermillion mengangguk puas.
"Semakin banyak rekan-rekan kuat di kapal ini, maka semakin aman kamu, Scheherazade."
"Ya, Rajaku."
'Mari panggil kelas Berserker. Meskipun aku sedikit khawatir dengan rasionalitas Berserker, tapi dengan dukungan System, seharusnya tidak akan menjadi masalah.' Pikir Vermillion dalam hati.
Meskipun Vermillion mencoba menenangkan hatinya, tapi ketika melihat cahaya sihir mulai bersinar, kekhawatiran tetap muncul.
"Apakah aku mendapat Jackpot lagi?" Melihat sosok yang muncul dari tirai sihir tersebut, Vermillion semakin senang.
Berpakaian ketat, cantik, serta sangat seksi, bagaimana mungkin Vermillion tidak senang?
"Halo, penyihir tersayang. Servant-ini adalah Saber... Huh? Aku bukan Saber? Erm... Namaku Minamoto no Raikou. Walaupun perjalananku masih panjang, saya akan mengandalkan anda mulai sekarang, okey?" Minamoto memperkenalkan dirinya dengan anggun.
"Haloo, Minamo- Ugh!"
"Perkenalan diri sudah selesai, jadi sekarang saya akan mencoba lebih dekat dengan Master." Sebelum Vermilliom sempat menyelesaikan perkataannya, Minamoto telah memeluknya dengan erat.
Pelukan itu sangat erat sampai-sampai Vermillion merasakan dua melon empuk mulai mengapitnya.
"Meskipun agak memalukan, tapi karena Master sangat lucu, saya tidak dapat menahannya. Saya merasa senang karena di Summon oleh anda, Master."
Minamoto sedikit melonggarkan pelukannya untuk melihat wajah Masternya. Kedua mata mereka saling memandang dalam-dalam.
"Meskipun saya sedikit liar, tolong jangan membenci saya karenanya."
"Tidak, tidak. Dari pada marah, saya merasa senang." Vermillion menggelengkan kepalanya.
"Sungguh, saya merasa tersanjung." Minamoto sedikit tersipu.
"Master, kita telah lama bersama, bagaimana kalau saya berhenti memanggil anda 'Master?' Bagaimana kalau saya memanggil anda dengan sebutan sayang?"
"Tentu, tapi bukankah kita baru saja bertemu? Mengapa kamu mengatakan bahwa kita telah bersama cukup lama?"
"Sayangku, anda memang benar. Kita sudah bersama selama lima menit tiga puluh lima detik. Bagiku, hal itu sudah cukup lama."
"Um, itu... ya, itu memang cukup lama bagi beberapa orang, haha." Vermillion tertawa canggung.
"Benar! Umu, mari jangan membicarakan hal ini lagi." Minamoto menjawab dengan gembira. Tapi orang yang paling gembira saat ini tak lain adalah Masternya, semenjak beberapa menit lalu, kepala Vermillion telah beristirahat di dalam dua melon empuk Minamoto.
"Berbicara tentang mengenal lama, saya sudah bersama Master cukup lama." Drake menimpali percakapan mereka berdua, kemudian dia memeluk punggung Master-nya.
"Jadi, saya tidak perlu memanggil anda dengan sebutan Master lagi, kan? Saya akan memanggil anda Vermi!"
"Hehe, aku juga sama. Mulai sekarang aku akan memanggilmu dengan sebutan Vermi juga!" Tsunade juga mengambil keputusan.
"Aku juga, aku juga! Aku juga ingin memanggil Master, Vermi!" Musashi mengangkat tangannya.
"Semua orang yang ada di kapal adalah mitra, kalian dapat memanggilku apa-pun yang kalian mau." Vermillion mengangguk sambil tersenyum.
Minamoto memandang ke arah sekelilingnya, mulai dari Tsunade, Musashi, Scheherazade, dan terakhir Drake. Perlahan-lahan, sudut mata Minamoto mulai berair.
"Wooo~" Tak lama kemudian, air mata jatuh dari kedua mata indah Minamoto.
"Hei, jangan menangis, Minamoto." Melihat Minamoto yang tiba-tiba menangis, Vermillion panik. Apa yang telah terjadi pada wanita ini?
Mengulurkan tangannya, Vermillion menyeka air mata wanita cantik itu.
"Sayang, apakah kamu telah berubh pikiran?" Minamoto menatap Masternya dengan air mata berlinang. "Jelas kamu telah memiliki-ku, tapi mengapa kamu menjalin hubungan dengan wanita lain!"
"Tidak, hal ini tidak dapat dibiarkan. Sayang-ku adalah milikku sendiri, aku tidak akan memberikanmu pada orang lain!" Mata Minamoto perlahan-lahan diisi dengan kebencian dan kecemburuan.
-----
read chapter 86 on;
patréon.com/mizuki77