"Juna, ini … ini, ini sangat memalukan! Didepan ada pak Ronald, aku … aku, aku …," Arini menghentikan ucapannya ketika Arjuna langsung menyela ucapannya, "Kenapa harus malu? Pak Ronald kan sudah mengenal kita, ya kan pak?" Ucap Arjuna, dia melirik kearah Ronald dan Ronald pun tersenyum sambil menganggukkan kepalanya.
"Tentu saja, Arjuna sudah saya anggap sebagai teman saya. Oh tidak! Seperti anak saya, ya! Dia seperti anak saya sekarang!" Ucap Ronald, dia begitu yakin jika Arjuna mau menganggapnya sebagai paman atau ayahnya.
Mendengar itu, Arjuna langsung merasa terkejut dan dia pun menjawab, "pak! Anda sedang tidak mengigau kan? Anda dalam kondisi sadar kan pak?" Tanya Arjuna. Dia mendekatkan wajahnya kearah Ronald untuk meyakinkan dirinya jika telinganya sedang tidak bermasalah.
Ronald tertawa dengan meras dan mengusap kepala Arjuna.