Ardham berlahan bangun dari tidurnya, tanpa ada Nadine di kamarnya.
Rasa sakit di dadanya sedikit berkurang, karena semalaman Nadine menjaganya sambil mengompres dadanya dengan air hangat.
Sambil memegang dadanya, Ardham duduk di pinggir ranjang, di lihatnya semangkuk bubur, dan secarik kertas yang tertindas di bawah segelas air putih yang berada di atas nakas.
" Selamat pagi sayang, aku harus berangkat pagi untuk memulai baksos di desa Roya, oh ya sayang, jangan lupa untuk ke dokter Arya, paman Abay yang akan mengantarmu, jangan lupa makan buburnya ya,...muachhh, dari cintamu Nadine "
Ardham tersenyum tipis, setelah membaca surat kecil Nadine, sungguh kata-kata Nadine sangat menenangkan hatinya.
Sembari meletakkan surat kecil di atas meja, Ardham meraih semangkuk buburnya, sambil menelpon Abay.
" Bay, kamu di mana?"
" Aku bersama Pak Bahari, kenapa Dham?"
Malam KK
Happy reading
Chapter hari ini mohon doanya aja moga operasi Ardham lancar,...
dan juga Marvin selamat dari ancaman Banu
Pertengkaran antara Banu dan Marvin, yang membela Keyra nanti berdampak buruk pada Nadine dan Jian.
Di sanalah nanti tragedi terjadi di desa Roya,...
Tragedi di mana Jian harus terluka parah karena melindungi Nadine
wanita yang sangat di cintainya,...
Dengan terjadi nya tragedi itu..
apakah Ardham bertahan pada Nadine?
atau merelakan melepas Nadine ?