Ardham tertegun di tempatnya, berlahan tangan Ardham mengambil jam tangan dan ikat pinggangnya. Di amatinya jam tangan yang sudah dalam genggamannya.
" Apakah jam tangan ini bisa di nyalakan?" tanya Ardham pelan serasa pernah melihat benda itu.
" Itulah Kak Adien, mungkin pengetahuanku masih kurang, jam tangan dan ikat pinggang kakak sepertinya bahan perangkatnya terbuat khusus entah darimana kak, yang jelas sangat kecil-kecil dan rumit sekali, menurutku kak Adien bukanlah orang biasa." ucap Hilman sambil mengamati jam tangan itu lagi.
" Aku juga tidak tahu, aku sama sekali tidak ingat, aku dari mana? dan bagaimana aku bisa kemari." gumam Ardham.
" Hilman, jam tangan dan ikat pinggang Kak Adien sudah kering belum? siapa tahu kalau keadaan kering bisa di nyalakan begitu?" tanya Ayesha tiba-tiba.
Malam KK ...happy reading
Besok siang aku up lagi ya KK,. tp tentunya dengan vote dan review seperti biasanya y KK,.30 vote, 5 review
Chapter selanjutnya lagi, Ardham dan Nadine bertemu di Kota Z,..
tapi sayanggg....KK tggu d chapter berikutnya y KK ,...
Makasih KK,..
tetap lah stay di sini, karena bang Ardham akan merasakan jatuh cinta lagi. pada Nadine walau hilang ingatan,..tentunya lebih mesra dan saling sayang,.m