Bryana melepas pelukannya pada Dean, kemudian menatapnya dengan intens. "Aku tau, aku tau kamu mencintaiku dan aku juga mencintaimu bahkan sangat. Aku tidak bisa menggambarkan bagaimana bahagianya aku saat melihatmu terharu saat menyambut ku sebagai pengantin mu. Aku selalu memohon pada Tuhan untuk tidak membiarkan kebahagiaan kita berakhir begitu saja."
"Aku juga. Mari melangkah bersama untuk membina hubungan yang lebih baik, menjadikan masalalu sebagai sebuah pelajaran supaya kita tidak melakukan kesalahan yang sama. Jadikan kegagalan mu sebagai motivasi untuk membuatmu selalu bertahan jika kita sedang diterpa masalah apapun," seru Dean dengan penuh keyakinan, Kemudian mengusap air mata Bryana yang tanpa disadari sudah tumpah begitu saja. Dia pun memahami tidak hanya dia yang selalu terbayang oleh masalalu yang kelam, istrinya itu juga dalam ketakutan masalalu juga.