下載應用程式
36% My Deadly Beautiful Queen / Chapter 18: Jiwa Yang Tersesat

章節 18: Jiwa Yang Tersesat

"Ji, apa kau bisa mendengarku?"

Sesosok bayangan muncul dari sisi kamar berukuran sangat besar itu. Ia tampak seperti wanita dengan cadar merah menutupi wajah dan pakain yang terlihat seperti seorang ninja.

"Yang Mulia Permaisuri, saya bisa mendengar anda"

Wanita yang sedang berbaring pun tersenyum. Ia segera bangkit perlahan dan mencoba sebisa mungkin tidak membangunkan pria yang ada disebelahnya.

"Aku ingin kau membawa Yang dan membunuhnya di depan Siane." Kata wanita itu dengan nada yang sangat datar. "Pastikan saja, Siane memohon bertekuk lutut untuk nyawa ibunya sebelum, Kau membunuhnya."

Permiantaan wanita itu kali ini tak main-main. Ia ingin membuat perhitungan dengan seseorang saat ini. Sebagai seorang bawahan, wanita bernama Ji, hanya bisa memastikan tuannya mendapat kebahagian dengan terlaksananya misi tersebut. Setelah mengkonfirmasi, ia pun segera pergi meninggalkan ruangan mewah beraroma magis itu.

Sementara itu, permaisuri yang sejatinya adalah Njoo, seorang selir dengan iblis dibelakangnya mulai memikirkan banyak rancangan di dalam hatinya. Kini, ia tak lagi puas dengan menguasai Kaisar. Ia ingin menguasai kerajaan. Menjadi orang paling berkuasa. Dan hidup abadi selamanya.

Memikirkan rencanya, ia tersenyum tipis dan manis. Tentu saja, mula-mula dimulai dengan menyingkirkan Siane Yang. Putri penganggu yang ingin membunuhnya. Kemudian, pria tua yang tidur disampinya. Sang Kaisar.

Tak ingin berlama-lama, Permaisuri segera mengambil pakaian dan merapikan tampilannya. Ia perlahan keluar dan memastikan penjaga agar tak mengganggu Kaisar yang telah ia buat tidur untuk sementara waktu.

Jujur, ia tak boleh membunuh Kaisar atau rancananya mengambil alih kerjaan akan sia-sia. Ia harus tampil layaknya seorang ibu negara yang baik dan bermartabat.

"Kami akan patikan, tak seorang pun menganggu Kaisar Yang Mulia."

"Bagus, aku pengang kata-kata kalian."

"Terimakasih"

Dua penjaga bodoh. Jika sampai mereka membiarkan seseorang masuk, aku akan langsung memenggal kepala mereka dan membuat mereka menjadi santapan para iblis.

Dengan penuh percaya diri, permaisuri pergi melenggang tanpa siapapun disampingnya. Ia berjalan menuju istana tempat tinggalnya. Di perjalanan, ia melihat sesosok Pria berdiri.

Raja Artha Pura, melihat bentuk fisik pria berbdan tegap ini, Permaisuri mulai mempertimbangkannya.

~Kurasa ia lebih baik dari pada Kaisar Tua dan Anaknya itu.~

Dengan pemikirannya yang praktis, permaisuri mendatangi dan menyapa pria tersebut. Ia memberikan hormat dan mencoba menggodanya. Jika Kaisar saja bisa tunduk, ia sangat yakin, pria ini juga akan tunduk dan menginginkannya. Serta bisa menjadi kaki tanganya seperti putra Mahkota dan Kaisar. Maka tanpa basa-basi, permaisuri menawarkan bantuan.

"Yang Mulia, aku yakin anda akan membantu saya dalam perjodohan ini." Kata Raja Tersebut.

"Aku tak mengerti apa maksudmu. Tolong jelaskan, aku pastikan kau akan segera mendapatkan apa pun yang kau inginkan."

"Aku ingin membawa Tuan Putri Siane pulang ke Kerajaanku."

Bak petir di siang bolong. Permaisuri Yang merasa untuk pertama kalinya, ia gagal membuat seorang pria jatuh hati padanya.

"Aku pasti salah dengar. Ada banyak banyak Selir bernama mirip di sini, aku akan pastikan Anda mendapatkan salah satu selir itu sebagai hadiah."

Raja Artha Pura tertawa. "Saya menginginkan Putri Siane Yang. Bukan Seorang Selir, juga bukan anda Yang Mulia."

Permaisuri segera menari tangannya dan tertawa untuk menutupi rasa malu. Jauh di dalam hatinya, ia telah memutuskan untuk membunuh Raja ini dan mebuatnya menyesal. Berani sekali soerang Raja kecil sepertinya menghina dan menolaknya. Selama ini, bahkan Putra Mahkota yang jauh lebih muda darinya pun tunduk di bawah telapak kakinya.

"Jika, Yang Mulia tak bisa memenuhi permintaanku aku tak keberatan menyampaikannya sendiri kepda Yang Mulia Kaisar. Terimakasih telah menawarkan bantuan dan ketulusan hati anda."

Jika saja, ia tak sedang dalam peran permaisuri yang rendah hati dan lemah, ia pasti sudah merobek-robek Raja Artha Pura. Baginya tak ada satu hal pun yang tak bisa ia dapatkan. Ia harus mendapatkannya, atau tak seorang pun mendapatkannya. Itulah mengapa ia pun dulu memutuskan mengabdi pada iblis, setelah orang yang ia cintai pergi meninggalkannya.

"Kau pasti seorang raja yang arif, aku tak bisa menjamin kebahagianmu dengan putri Siane. Tapi aku akan mencoba sebisaku. Pastikan saja kau tak menyesal saat membawanya ke istanamu. Satu lagi. Jagan salah sangka. Aku tak berniat sedikit pun menggodamu, Raja Artha Pura."

Setelah mengetaka hal itu, permaisuri melenggang begitu saja meninggalkan Raja tersebut. Ia bergegas menuju istana dan segera memnita seseorang untuk menutup istananya. Ia tak ingin ada yang menganggunya. Tapi siapa sangka. Di dalam istana seseorang telah menunggu.

"Pastor Mark Dari Byzantium? Apakah ada hal yang bisa aku bantu?"

Pastor Mark segera berdiri dan memberikan salam hormat pada permaisuri.

"Yang Mulia, maafkan kelancanganku. Aku hanya ingin memastikan apakah anda mengenal pelayan bernama Hui Yong Gong?"

Pastor Mark membuka gulungan berisi gambar. Gambar seorang wanita yang terlihat cukup cantik namun bermata sendu. Dengan gaun merah muda dan wajah yang polos. Entah mengapa gambar dari wanita itu membuat permaisuri merasa tidak nyaman.

"Pastor, ada ribuan pelayan di istana ini, datang dan pergi. Aku tak bisa mengingat semuanya. Apa kau ingin aku memanggil kepala pelayan untuk mu?"

Pastor Mark berdiri. Dan menggulung kembali gambar yang ia bawa.

"Tidak yang Mulia. Aku tak cukup berani merepotkan Anda."

Mendengar jawaban Mark, wajah permaisuri menjadi sangat lega. Ia terlihat bahagia. Dengan sigap Mark segera memohon izin. Namun Permaisuri menahanya.

"Katakan, apa yang membuatmu ingin tahu tantang wanita di gambar itu?"

Mark menghela nafas dan menunjukan wajah penyesalan.

"Aku seorang pastor. Adalah tugasku menyelamatkan seseorang dari iblis."

"Aku tak mengerti , katakan lebih jelas."

Mark tersenyum prihatin. Ia mengerti, kali ini permaisuri akan memberinya jawaban. Lebih tepatnya, ia sudah terpancing dan masuk de dalam perangkapnya.

"Yang Mulia, ku dengar wanita ini mencintai seorang pangeran. Untuk mendapatkan hati pangeran itu, ia melakukan berbagai hal. Salah satunya adalah bersekutu dengan iblis. Sayang, meskipun ia telah bersekutu dengan iblis, namun sang pangeran justru menjauhi dan meninggalkannya. Bukan tanpa alasan, sang pangeran takut dan lebih menyukai wajah asli wanita ini.

Aku mendengar kisah ini, dan mencoba menanyakan kepada seisi isatana. Namun tak seorang pun bisa menjawab, hamba berinisiatiif untuk menanyakan langsung kepada Yang Mulia Permasisuri. Tentu hamba berharap mendapat sebuah jawaban."

"Aku mengerti, lantas apa yang ingin kau lakukan jika bertemu dengannya?"

"Hamba ingin mebebaskannya dari belenggu iblis. Dan menawarkan keselamatan."

Permaisuri tiba-tiba merasa geli,ia pun tertawa terbahak-bahak.

"Jangan katakan kau jatuh hati pada wanita itu?"

"Yang Mulia,Cinta tak bisa memilih tuannya. Tapi saya pastikan, akan memnyelamatkan dan membebaskannya dari maut."


next chapter
Load failed, please RETRY

每周推薦票狀態

Rank -- 推薦票 榜單
Stone -- 推薦票

批量訂閱

目錄

顯示選項

背景

EoMt的

大小

章評

寫檢討 閱讀狀態: C18
無法發佈。請再試一次
  • 寫作品質
  • 更新的穩定性
  • 故事發展
  • 人物形象設計
  • 世界背景

總分 0.0

評論發佈成功! 閱讀更多評論
用推薦票投票
Rank NO.-- 推薦票榜
Stone -- 推薦票
舉報不當內容
錯誤提示

舉報暴力內容

段落註釋

登錄