"Tapi takut," ujar Kaira melirik Elza.
Beruang yang ia lihat di televisi dengan yang ia lihat di depan matanya sangat berbeda.
Ketika di dekati bentuknya tinggi meski ia memakai kostum. Jadinya tahu-tahu Kaira memilih untuk bersembunyi di belakang Elza secara refleks.
Elza tertawa kecil melihat tingkah Kaira.
Ia memegang tangan Kaira mengajaknya untuk mendekat.
Sambil mengikuti Elza gadis itu berjalan lambat.
Ia menegadah. Memerhatikan beruang itu yang kini memberikannya permen yang ia ambil dari kantung di perutnya.
"Kok perut beruangnya keluar permen?" tanya Kaira sambil menerima permen yang disodorkan dengan pandangan berbinar.
Baginya hal itu mungkin terlihat seperti sihir. Tapi keren.
Dan seketika rasa takut Kaira pun menghilang.
"Kakak beruangnya baik, kan?" ujar Elza padanya.
Anggukan kecil pun lolos darinya.
"Jadi mau foto sekarang?"
"Iya, tapi fotonya sama kakak peri juga ya."
"Dengan senang hati."