下載應用程式
100% MENIKAHI TEMAN MASA KECILKU / Chapter 1: sebuah mimpi
MENIKAHI TEMAN MASA KECILKU MENIKAHI TEMAN MASA KECILKU original

MENIKAHI TEMAN MASA KECILKU

作者: VUBRA_GLADORI

© WebNovel

章節 1: sebuah mimpi

Sore itu matahari seakan sangatlah bersinar yang disertai angin sore dengan romansa yang sangatlah bagus untuk setiap pasangan, dia menatapku seolah kata penting akan keluar dari mulutnya. Sebuah kata yang sangatlah berarti dihidupku untuk selamanya, sebuah kata yang membuat jangtungku berdetak sangatlah kencang dan lari meninggalkannya. Aku ingin dia tetap disiaiku namun apa halnya aku yang hanya seorang teman masa kecilnya, aku berharap sangatlah banyak kepadanya dan bermimpi tentang dirinya setiap malam. Orang itu bernama MORGAN SAPUTRA teman masa kecilku yang selalu bersamaku selalu namun kini hal itu mungkin akan berakhir.

06:00

Namaku MIA RISKI kelas tiga SMK di SMK SATRIAN di daerah PURWOKERTA, keseharianku bersekolah dan setiap hari aku berangkat dan pulang bersama teman masa kecilku yang bernama MORGAN SAPUTRA, ayahnya pemilik dari sekolah ini namun dia tidak pernah sombong akan yang dia punya. Setiap hari aku bersamanya dan saat bersamanya aku selalu merasa aman di dekatnya dan beringinan akan selalu bergini sampai aku tua nanti, aku sudah berusaha mengutarakan isi hatiku kepadanya namun moment itu sangatlah sulit karena selalu ada hal yang mengganggu di setiap moment itu.

Pagi ini aku berangkat bersama Morgan menggunakan angkot kota yang selalu mengantar kami tepat waktu ke sekolah, Morgan memiliki keluarga yang kaya namun dia selalu berangkat dan pulang naik angkot bersamaku. Aku tahu bahwa itu salah jika orang yang bisa dibilang tidak mampu sepertiku berangkat bersama orang yang cukup tampan dan kaya sepertinya, saat dulu aku menyuruhnya untuk berangkat naik mobil miliknya dan aku akan naik angkot dia menolaknya karena alasan bahwa berangkat bersamaku adalah hal yang menyenangkan. Aku merasa cintaku tumbuh lebih besar kepadanya waktu itu dan dia memang orang yang sangat baik kepadaku.

"Pagi.. Morgan, Mia. Pagi-pagi kini sudah bermesraan saja"

Orang yang mengatakan hal seperti itu setiap hari kepadaku dia bernama AISYAH PUTRI orang yang semasa aku masuk SMK ini selalu membantuku.

"Apa yang katakan Putri, kami hanya berangkat bersama"

"Boleh saja berangkat bersama kalian berdua dan jikaa terus begini pasti akan ada yang menyukai satu sama lain nanti"

"Eh tidak aku hanya teman masa kecilnya Morgan dan kami hanya selalu di sekolah yang sama dan selalu bersama, mana mungkin aku menumbuhkan hal semacam itu.."

"Ya kalian boleh saja bermesra-mesraan tapi seminggu lagi kita akan luluskan dan mulailah mencari hal untuk masa depan kalian"

Apa yang Putri katakan aku sangatlah malu karena Morgan ada di sisiku sekarang, tapi aku memikirkan tentang masa depan kami apakan nanti kami akan bersama lagi seperti saat ini aku tidak tahu. Pelajaran hampir dimulai dan kini adalah satu minggu sebelum kami lulus dari sekolah bu guru meminta kami untuk menulis hal yang kami inginkan dimasa depan kami masing-masing.

Aku duduk lumayan jauh dengan Morgan dan tidak bisa melihat apa yang dia tulis sama sekali, waktu hampir habis untuk menulis impian di masa depan kami setelah lulus dan aku menulis hal yang tidak sengaja aku tulis. Aku menulis bahwa

*AKU AKAN MENIKAH DENGAN MORGAN*

Lalu setelah aku akan menghapusnya aku terlambat dan kini hal itu sudah tidak bisa ditulis ulang kembali. Apa yang aku pikirkan tadi sampai-sampai aku menulis hal yang tidak di sengaja, memang aku ingin bersama Morgan selalu tapi hal itu sangatlah memalukan. Ibu guru mengecek setiap lembar kertas yang kami tulis dan hanya senyum melihatnya dengan menatap aku dan Morgan saat itu.

*MORGAN: AKU AKAN MENIKAH SAAT LULUS NANTI*

*MIA: AKU AKAN MENIKAH DENGAN MORGAN*

Ibu guru meminta kami untuk tidak gaduh dikarenakan bahwa kami sudah lulus dan kini hanya minggu terakhir bagi kami, saling bercanda dan berfoto layaknya kami akan bersama selamanya. Aku hanya bercerita dengan teman perempuanku dan saat ada teman sekelasku yang bertanya masa depan Morgan nanti saat dia lulus akupun mencoba mengupingnya, namun saat menegangkan bahwa Morgan mengatakan masa depannya suara berisik sekali dari kelasku membuat aku tidak bisa mendengarnya sama sekali.

16:00

Hari sekolah untuk kali ini berakhir dan semua orang kembali ke rumah masing-masing, sementara kami akan pulang kerumah Morgan mengajakku untuk pergi ke suatu tempat terlebih dahulu karena ada hal yang akan dia ketakan. Aku mengikutinya dan sesampainya di taman yang ada di pinggir tebing dia berkata mamintaku untuk mendengar apa yang dia ucapkan kali ini

*Apa ini dia akan menyatakan perasaannya kepadaku, apakah dia melamarku"

Rasa senang pada saat itu aku luapkan dan sangat ingin mendengar apa yang akan dia katakan kepadaku sampai seserius ini, matanya menatapku dan wajahnya kali ini memandangku begitu dekat.

"Mia setelah lulus nanti aku akan menikah"

Apa ini hal yang aku tulis saat itu sudah terkabul sangatlah cepat, jantungku berdetak kecang dan Morgan akan melanjutkan perkataannya kembali.

"Dengan seseorang yang telah dijodohkan denganku nanti"

Sore ini seakan lenyap dari pandanganku dan angin yang berhembus mulai menunjukan sisi dinginnya, kepalaku mulai tek bisa berpikir seakan seperti mau melompat saja dari tempat itu.

"Apa… apa yang kau katakan"

"Aku bilang bahwa aku akan bertunangan dengan seseorang yang telah ayahku-"

"Morgan jahat"

Aku berlari meninggalkannya dengan penuh rasa pedih dihatiku yang membuatku tidak bisa berpikir jernih dan menangis di setiap jalan menuju rumah dengan meninggalkan Morgan saat itu.

"Apa yang dia pikirkan, dia seharusnya tahu bahwa aku mencintaninya dan kenapa kini hal ini terjadi"

Aku berlari pulang sambil meneteskan air mata dan sesampainya di rumah aku menutup kamar dan menguncinya untuk tidak ingin bertemu dengan Morgan lagi.

06:00

Pagi datang dengan tidurku yang penuh dengan air mata kepedihan, aku bangun dan ibuku menyuruhku untuk cepat berganti pakaian karena Morgan sudah menungguku diluar.

*apa yang dia pikirkan, kemarin sore dia berkata bahwa akan bertunangan dengan seseorang bukan dan kenapa dia masih saja menjemputku*

Aku merasa kesal dan untuk kali ini aku tidak berangkat ke sekolah terlebih dahulu dan karena aku akan lulus nanti aku merasa sedikit santai karena datang kesekolah untuk satu minggu ini hanyalah sebuah candaan belaka. Morgan berangkat sekolah sendirian sesaat ibuku mengatakan bahwa hari ini aku tidak berangkat ke sekolah. Aku merasa sangatlah kecewa setelah mendengar apa yang dia katakan kemarin sore dan hanya melamun saja saat dirumah.

07:00

"Pagi Morgan tumben sekali kau berangkat kali ini sendirian dan tidak bersama Mia di sampingmu"

"Mia berkata bahwa tubuhnya sedang tidak enak badan dan tidak berangkat sekolah kali ini"

"Kenapa dia begitu, ini kan satu minggu terakhir kita akan berpisah"

"Aku juga tidak tahu akan itu yang pasti dia tidak enak badan kali ini"

Morgan saat itu sangat merasa bersalah akan apa yang dia katakan dan murung karena hari ini Mia tidak ada di pandangannya kali ini, Morgan berpikir bahwa nanti saat pulang sekolah dia akan pergi ke rumah Mia untuk mengecek keadaannya.

16:15

Kini morgan sudah ada di depan rumah Mia dan akan berbicara dengannya, Morgan sudah mengetok pintu selama beberapa kali dan tidak ada respon dari dalam rumah Mia. Morgan berpikir untuk menunggu ibunya Mia atau ayahnya Mia untuk pulang dan aku akan bertemu dengannya untuk meminta izin ingin berbicara dengan Mia, setelah dua jam Morgan menunggu namun tidak ada satu orang sama sekali yang nampak di rumah Mia. Malam akan datang dan Morgan berpikir untuk pulang saja untuk kali ini dan akan kesini lagi besok. Namun nampaknya Mia melihatnya yang sedang di depan rumahnya menunggu orang untuk membukakan pintu, Aku melihatnya dan sekarang sedang berpikir apa yang sedang Morgan lakukan.

*Kenapa dia datang kesini, bukankah dia akan bertunangan dengan seseorang dan akan meninggalkanku*

Setiap hari Morgan ada di depan rumahku setiap pulang sekolah dan kini hanya tinggal dua hari lagi aku akan berpisah dengan semuanya.

06:30

Aku mencoba untuk berangkat tanpa sepengetahuan dari Morgan dan kali ini karena tinggal dua hari lagi aku berpisah dengan temanku mereka mengajak aku untuk berfoto bersama, aku diam-diam datang kesekolah dan sesampainya di sekolah temanku Putri menyapaku seperti biasa.

"Pagi Mia nampaknya kamu sudah sehatan sekarang"

"Ya aku sudah merasa sehat dan kini adalah waktunya foto bersama dan aku tidak akan meninggalkannya"

"Ya itu bagus, tapi nampaknya kau tidak berangkat bersama Morgan kali ini dan kini dia sudah ada di kelas"

"Aku tadi bangunnya agak siang dan aku tidak bisa membuat dia menunggu"

*Morgan sudah ada di kelas!!, bagaimana ini jika dia melihatku nanti*

Aku berjalan cepat menuju kebangku biasa aku duduk tanpa melihat Morgan sama sekali, namun nampaknya Morgan mendatangiku dan menyapaku. Aku tidak membalas saapnya dan memalingkan wajah kepadanya untuk pertama kalinya, Morgan nampaknya sudah kembali ke bangku dia duduk dan aku akan berfoto bersama temanku dan sehabis itu aku akan pulang.

Ibu guru membawa kamera dan setiap siswa berjejer untuk sesi foto dan aku dengan Morgan memiliki posisi yang jauh saat ini dan itu membuatku lega karena saat nanti dia lulus dia akan melupakanku.

Setelah sesi foto selesai dan semua orang diperbolahkan untuk pulang aku terburu-buru untuk pulang, aku merasakan ada yang mengikutiku saat aku berjalan pulang dan saat itu ada tangan yang memegang tangan kananku. Tangan itu tidak salah lagi bahwa tangn itu adalah tangannya Morgan yang memegangku untuk memintaku untuk berbicara dengaku sebentar, apa yang dia ingin katakan aku tidak tahu untuk kali ini dan Morgan kembali menatapku dengan sangatlah serius seperti halnya waktu itu.

"Aku mencintaimu Mia, maukah kau menikah denganku"

Tubuhku merasa terkejut dan tidak bisa bergerak saat itu karena perkataannya melenceng dengan yang Morgan katakan waktu itu.

"Menikah?, apa yang kau katakan kau bilang bahwa sudah dijodohkan oleh ayahmu waktu itu"

"Memang benar tapi aku tidak mau dijodohkan oleh seseorang yang tidak aku kenal dan aku hanya mencintaimu saja Mia"

Rasanya hari ini seakan sebuah mimpi dan aku hanya menatapnya dengan tangis bahagia yang keluar dari kedua mataku.

"Akan aku katakan sekali lagi Mia, apakah kau mau menikah denganku?"

"Ya, aku mau"

Sore kini nampak sekali sangatlah indah bagaikan mimpi, sebuah mimpi yang aku dambakan seumur hidupku kini menjadi kenyataan dan aku sangat bersyukur akan hal itu. Aku pulang dengan rasa sangatlah bahagia karena mimpiku sudah jadi kenyataan dan akan selalu bersama dengan orang yang aku cintai.

06:30

Kami berdua berangkat ke sekolah untuk terakhir kalinya dan nampaknya wajah Morgan murung. Aku berpikir karena sekarang adalah yang terakhir kami berangkat bersama dan bertemu dengan teman kita untuk terakhir kalinya. Sesampainya di kelas semua nampak terharu karena ini adalah terakhir kami akan bertemu dan akan mengejar mimpi masing-masing, namun aku masih melihat wajah Morgan yang masih murung. Aku bertanya kepadanya namun Morgan hanya berkata ini bukan apa-apa dan nanti sore aku diajak ke rumahnya.

"Mia aku akan berpisah denganmu, apakah kau akan selalu dirumah saat kita lulus nanti"

"Ya Putri, kamu bisa datang kerumahku kapan saja"

"Mia aku menyayangimu"

Setiap siswa menangis terharu dan setiap jam kami manfaatkan untuk bercerita saat kami masih sekolah dulu, setiap cerita aku dengarkan dan saat sore tiba inilah waktunya kami untuk berpisah. Semua pulang ke rumah dan mulai besok semua orang akan mengejar cita-cita masing-masing.

17:45

Aku pergi ke rumah Morgan karena dia memintaku untuk pergi kerumahnya kali ini. Sesampainya disana kami disambut oleh ayah Morgan yang telah menunggu kami namun nampaknya wajah dari ayahnya Morgan menunjukan rasa kesal akan apa yang telah Morgan perbuat.

"Morgan dan kamu Mia, masuk kerumah segera. Ada hal penting yang akan aku bicarakan dengan kalian"

Aku bersama Morgan masuk karena perintah dari ayahnya dan duduk di ruang tamu dengan semua keluarga dari Morgan hadir disitu.

"Jadi benar bahwa Mia yang akan kamu jadikan istri"

"Iya ayah dan kali ini aku sudah bulatkan tekadku untuk membantah permintaan dari ayah untuk pertama kalinya"

"Apa yang kamu pikirkan Morgan, kamu itu sudah ayah jodohkan dengan anak teman ayah namun kamu tidak mau dan membantahnya"

"Iya aku menolaknya karena aku sudah memiliki orang yang aku cintai yaitu Mia dan jika ayah tidak mau hal itu terjadi aku akan pergi dari rumah ini"

"Morgan jaga perkataanmu!!, kamu adalah penerus yang mutlak untuk semua harta milik ayah dan ayah minta untuk memikirkannya dengan baik dan matang"

"Aku tidak butuh harta dan lain sebagainya karena aku mencintai Mia lebih dari apapun di dunia ini!"

Perdebatan antara ayah dan anak membuatku sangat bersalah akan hal ini dan aku merasa sangatlah beban bagi ayahnya Morgan karena dia tidak menerima permintaannya kali ini.

"Sudah cukup berdebatnya, aku tahu bahwa aku ini orang miskin dan nampak bahwa aku tidak cocok berada di sisinya dan aku hanya meminta untuk menjaga Morgan untuk seterusnya"

Merasa sangat bersalah sampai-sampai aku mengatakan perkataan seperti itu di depan semua keluarga Morgan. Lalu setelah aki mengatakan hal itu datanglah ibu Morgan yang sedari tadi tidak ada di ruangan ini.

"Apa terjadi masalah disini dan kenapa Morgan berdiri seperti menantang dihadapan ayahnya, sungguh sesuatu yang langka"

"Ibu aku menolak berjodohan ini dan ingin menikah dengan Mai"

"Ooh"

"Apa yang kamu katakan Morgan, kamu harus mengikuti apa kata ayahmu ini"

"Cukup sampai disini perdebatannya dan kenapa kau sampai memarahi Morgan atas hal ini, sudah sekian lama dia tidak membantah perintahmu dan dia kini hanya ingin menikah dengan Mia kali ini memang apa salahnya?"

"Aku sudah berkata waktu itu dengan temanku bahwa aku akan menikahkan anakku morgan dengan putrinya"

"Tapi Morgan tidak ingin menikahinya bukan, apakah kau memikirlan kedepannya jika Morgan menikahi wanita itu namun dengan paksaan dan tidak ada kebahagiaan di wajahnya. Apa kau tega"

"Bukan begitu tapi"

"Tapi, Morgan kini ibu restui kau menikah dengan Mia dan Mia tolong jaga Morgan sampai dia tua nanti"

Ibunya merestui kami berdua untuk menikah dan ayahnya dengan terpaksa harus ikut merestuinya karena tidak bisa membantah istrinya.

2 TAHUN KEMUDIAN

Kami menikah dan menjadi keluarga yang bahagia dengan diberkahi satu anak perempuan, aku merasa sangatlah bahagia bisa menikah dengan Morgan dan kini dia menjadi pemilik sekolah yang aku dulu tempati. Aku sangatlah bahagia dengan orang yang selalu bersamaku sejak kecil dan menjadi suamiku saat ini, aku memiliki anak perempuan yang kami berimana RISA SAPUTRI dan sudah berumur beberapa bulan. Wajahnya sangatlah mirip dengan ayahnya dan matanya mirip denganku, kebahagiaanku akan aku rasakan sampai kami menjemput ajal kami masing-masing dan akan terus bersamamu Morgan karena kau adalah pangeranku.


next chapter
Load failed, please RETRY

新章節待更 寫檢討

每周推薦票狀態

Rank -- 推薦票 榜單
Stone -- 推薦票

批量訂閱

目錄

顯示選項

背景

EoMt的

大小

章評

寫檢討 閱讀狀態: C1
無法發佈。請再試一次
  • 寫作品質
  • 更新的穩定性
  • 故事發展
  • 人物形象設計
  • 世界背景

總分 0.0

評論發佈成功! 閱讀更多評論
用推薦票投票
Rank NO.-- 推薦票榜
Stone -- 推薦票
舉報不當內容
錯誤提示

舉報暴力內容

段落註釋

登錄