Kenan diam karena masih tidak percaya dengan pertanyaan sang istri barusan. "Kenapa diam, kak? Jadi benar dulu kakak mencintai kak Nathan? Tapi karena kakak mungkin tidak mau merusak pertemanan atau kakak yang masih malu menunjukkan ketertarikan sesam jenis buat kakak terima aku supaya kakak bisa lebih dekat dengan kak Nathan?" tanya Qia bertubi-tubi dengan tatapan serius tapi matanya sudah berkaca-kaca.
Kenan tersadar dari keterdiamannya, "aku memang menerimamu karena ada maksud," ucap Kenan.
Qia terdiam dan satu tetes air mata kini membasahi sudut matanya. "Tapi buka karena Nathan, semua karena para wanita menjijikan itu," ucap Kenan mengetatkan rahagnya ketika mengingat masa SMAnya.
"Aku jijik dengan para wanita itu, mereka sungguh menjijikkan," ucap Kenan yang tatapan matanya begitu marah dan rahangnya yang masih mengeras.