Rosie lagi-lagi harus memaki harsen.
"Singkirkan tanganmu dari wajahku dan jangan menyentuh wajahku yang mahal!"
Harsen mendengus lalu tertawa terbahak-bahak.
"Kamu merasa dirimu ini adalah seorang dewi?" Harsen mulai malas berbasa-basi. Dan dia berusaha menyadarkan diri dari pengaruh alkohol.
"Aku tidak ingin berdebat. Tapi beri tahu aku apa yang akan kita lakukan ke depannya? Karena aku tidak peduli soal bagaimana status perceraian kita! Lalu jangan lupa untuk siap-siap menerima kemarahan ayahmu karena perceraian kita."
Wajah Harsen terlihat lebih ceria. Senang jika dia dapat melihat wajah panik dan gemetar Rosie. Karena dia tahu betapa penakut Rosie terhadap ayahnya yang tegas. Dan jika dia sampai sanggup melanggar ketentuan yang ayahnya buat, Rosie tentu termasuk sangat berani berbuat nekad dan gila.
"Jangan ingatkan aku pada hal menyebalkan yang tidak ingin aku ingat!!"